Pengantar
Di sebuah kota kecil, seorang anak bernama Anisa menjadi sorotan karena puisinya yang menyentuh hati banyak orang. Berawal dari kebiasaannya membaca cerita dongeng bersama ibunya setiap malam, Anisa mulai mencoba menulis puisi sederhana di usia delapan tahun. Puisi-puisinya kini tidak hanya membanggakan keluarganya, tetapi juga memenangkan lomba sastra di berbagai perlombaan cipta dan baca puisi. Kisah Anisa menunjukkan betapa besar dampak literasi sastra bagi perkembangan anak, baik secara intelektual maupun emosional.Â
Namun, perjalanan menuju cinta pada sastra tidak selalu mudah. Ada manfaat besar yang bisa diraih, tetapi juga tantangan yang harus dihadapi.
Manfaat Menumbuhkan Literasi Sastra pada Anak
1. Meningkatkan Kemampuan Bahasa dan Literasi
Sastra membantu anak memperkaya kosakata, memahami tata bahasa, dan meningkatkan kemampuan membaca serta menulis. Menurut penelitian UNESCO, anak-anak yang terbiasa membaca sastra memiliki kemampuan membaca yang 40% lebih baik dibandingkan anak yang jarang membaca. Misalnya, cerita rakyat seperti Malin Kundang atau dongeng Bawang Merah Bawang Putih mengenalkan anak pada gaya bahasa yang indah dan struktur cerita yang menarik.
2. Merangsang Imajinasi dan Kreativitas
Sastra mengajak anak untuk memasuki dunia yang berbeda, membayangkan karakter dan situasi yang tidak mereka alami secara langsung. Imajinasi ini mendorong kreativitas anak dalam berkarya. Contoh konkret adalah karya-karya Roald Dahl, seperti Charlie and the Chocolate Factory, yang sering menginspirasi anak-anak untuk menulis cerita mereka sendiri.
3. Menanamkan Nilai dan Moral
Cerita dalam sastra sering mengandung pesan moral yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya, cerita seperti Pinokio mengajarkan anak tentang pentingnya kejujuran. Psikolog anak, Dr. Ellen Winner, menyebutkan bahwa sastra membantu anak menginternalisasi nilai-nilai positif melalui proses identifikasi dengan tokoh cerita.
4. Mengembangkan Empati dan Pemahaman Sosial