Orang tua memiliki peran besar dalam proses ini dengan membacakan cerita kepada anak-anak mereka setiap hari. Menurut Dr. John Hutton, seorang ahli literasi anak di Cincinnati Children’s Hospital, membacakan buku kepada anak-anak sejak kecil tidak hanya meningkatkan keterampilan bahasa mereka tetapi juga memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan anak. Anak-anak yang mendengar cerita secara rutin cenderung lebih tertarik untuk membaca sendiri di kemudian hari.
3. Menyesuaikan Buku dengan Minat Anak
Salah satu kunci penting dalam menumbuhkan minat baca adalah menemukan jenis buku yang sesuai dengan minat anak. Jika anak tertarik pada cerita fantasi, maka memberikan mereka buku-buku bertema fantasi bisa menjadi cara yang efektif untuk menumbuhkan kebiasaan membaca. Buku yang sesuai dengan hobi atau ketertarikan anak—misalnya buku tentang binatang, luar angkasa, atau olahraga—dapat membuat mereka lebih semangat untuk membaca.
Sebuah studi yang dilakukan oleh National Reading Panel menemukan bahwa ketika anak-anak membaca buku yang mereka minati, mereka lebih cenderung menyelesaikan bacaan tersebut dan lebih senang melanjutkan kebiasaan membaca mereka di masa depan. Buku yang penuh warna, menarik, dan sesuai dengan usia anak akan memotivasi mereka untuk terus membaca.
4. Menggunakan Teknologi secara Bijak
Di zaman digital ini, anak-anak cenderung lebih tertarik pada perangkat elektronik seperti ponsel, tablet, dan komputer. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan teknologi sebagai alat bantu dalam menumbuhkan minat baca anak. Buku digital dan aplikasi membaca interaktif dapat menjadi alternatif yang menyenangkan dan menarik bagi anak-anak. Platform seperti Storynory menyediakan cerita audio yang menarik bagi anak-anak, sementara aplikasi seperti Epic! menawarkan buku digital yang dapat disesuaikan dengan minat dan usia anak.
Namun, penting untuk menyeimbangkan penggunaan teknologi dengan buku cetak untuk menghindari dominasi media digital yang berlebihan. Sebuah studi dari University of Maryland menunjukkan bahwa anak-anak yang membaca buku digital cenderung memiliki pemahaman yang lebih rendah tentang teks dibandingkan mereka yang membaca buku cetak, karena adanya gangguan visual dan interaktivitas yang berlebihan dalam buku digital.
5. Melibatkan Anak dalam Diskusi tentang Buku yang Dibaca
Setelah anak selesai membaca sebuah buku, diskusikan isi buku tersebut dengan mereka. Membicarakan cerita, karakter, atau pesan moral dari buku dapat memperdalam pemahaman anak terhadap teks dan membuat mereka lebih menghargai buku yang mereka baca. Hal ini juga membantu anak mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan meningkatkan keterampilan komunikasi mereka.
Menurut Dr. Maria Tatar, seorang ahli sastra anak di Harvard University, diskusi tentang buku memungkinkan anak-anak untuk menghubungkan apa yang mereka baca dengan pengalaman hidup mereka sendiri, yang pada gilirannya membantu mereka melihat relevansi membaca dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, mengadakan klub buku anak di sekolah atau komunitas juga dapat mendorong mereka untuk berbagi pendapat dan ide, memperkaya pengalaman literasi mereka.
6. Memberikan Penghargaan dan Motivasi Positif