Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menumbuhkan Minat Baca Anak dan Dampak Positifnya

16 Desember 2024   08:29 Diperbarui: 16 Desember 2024   08:38 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manfaat Membaca 20 Menit Sehari Bagi Anak (Sumber :PIBO)

Pengantar

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan kecanggihan media digital, minat membaca anak-anak Indonesia justru semakin menurun. Hal ini menciptakan keprihatinan mendalam di kalangan pendidik, orang tua, dan pemerhati pendidikan. Tak sedikit yang menyebut fenomena ini sebagai "darurat baca". Menurut data dari UNESCO, Indonesia menempati peringkat yang memprihatinkan dalam hal minat baca, bahkan disebut sebagai salah satu negara dengan tingkat minat baca terendah di Asia Tenggara. Laporan yang dirilis oleh Perpustakaan Nasional pada tahun 2021 mengungkapkan bahwa lebih dari 60% anak-anak di Indonesia belum menjadikan membaca sebagai kebiasaan sehari-hari.

Fenomena ini sangat berkaitan dengan pola hidup yang semakin didominasi oleh perangkat digital. Media sosial, video, dan game online lebih sering dipilih sebagai hiburan, sementara buku cetak sering kali terabaikan. Para ahli pendidikan khawatir bahwa kurangnya minat baca dapat berdampak serius pada perkembangan kemampuan kognitif, kreativitas, dan keterampilan berpikir kritis generasi muda.

Sementara itu, Pemerintah dan berbagai lembaga non-pemerintah berupaya untuk meningkatkan budaya membaca melalui berbagai program, seperti gerakan literasi dan penyediaan fasilitas perpustakaan yang lebih baik. Namun, tanpa adanya perubahan budaya dan kebiasaan yang kuat, tantangan ini akan terus berlanjut. Dalam menghadapi "darurat baca" ini, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, sekolah, keluarga, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kebiasaan membaca, agar anak-anak Indonesia dapat memiliki masa depan yang lebih cerah dan cerdas.

Peran Perpustakaan dan Toko Buku dalam Budaya Membaca yang Semakin Menurun

Di tengah tantangan "darurat baca" di Indonesia, kondisi perpustakaan dan toko buku yang kurang diminati menjadi perhatian serius. Perpustakaan yang semestinya menjadi sumber informasi dan pengetahuan sering kali tidak menarik bagi anak-anak dan remaja. Sebagian besar perpustakaan di Indonesia kekurangan fasilitas yang memadai, koleksi buku yang relevan, dan suasana yang menarik bagi pengunjung muda. Ini menyebabkan perpustakaan seringkali dianggap sebagai tempat yang membosankan, bukan sebagai tempat yang menginspirasi.

Berdasarkan data dari Perpustakaan Nasional, meskipun Indonesia memiliki ribuan perpustakaan, tingkat kunjungan masyarakat, terutama anak-anak dan remaja, sangat rendah. Hal ini terjadi karena kurangnya inovasi dalam pengelolaan perpustakaan serta adanya pergeseran minat ke media digital yang lebih mudah diakses. Beberapa perpustakaan bahkan terpaksa menutup operasionalnya karena tidak dapat mempertahankan minat pengunjung.

Selain itu, toko buku di Indonesia juga menghadapi tantangan serupa. Banyak toko buku kecil yang tutup karena sepinya pengunjung, terutama di era digital di mana orang lebih suka membeli buku dalam format digital atau mengakses informasi secara instan melalui internet. Di beberapa daerah, toko buku fisik bahkan mulai langka, yang menunjukkan berkurangnya minat baca masyarakat terhadap buku cetak. Misalnya, beberapa toko buku besar seperti Gramedia di beberapa kota mengalami penurunan pengunjung, meskipun masih berupaya untuk menarik perhatian dengan berbagai diskon dan event.

Perpustakaan dan toko buku yang seharusnya menjadi jembatan menuju dunia pengetahuan dan literasi kini menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan generasi muda yang semakin terbiasa dengan kemudahan teknologi digital. Oleh karena itu, peningkatan kualitas layanan dan fasilitas, serta inovasi dalam penyajian buku dan program literasi, sangat dibutuhkan agar mereka tetap relevan dan menarik bagi anak-anak dan remaja Indonesia.

Manfaat Membaca : Meningkatkan Keterampilan Kognitif dan Komunikasi

Membaca secara tradisional, yang melibatkan interaksi langsung dengan teks dalam bentuk buku, artikel, atau jurnal, memberikan dampak yang luar biasa pada pengembangan kognitif dan keterampilan komunikasi. Dalam dunia yang semakin didominasi oleh teknologi dan media visual, penting untuk mengakui nilai dari kegiatan membaca secara mendalam. Aktivitas ini tidak hanya memperkaya pengetahuan tetapi juga berfungsi sebagai alat untuk memperbaiki berbagai keterampilan mental dan sosial yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun