Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Hanya Manusia Biasa

15 Desember 2024   21:43 Diperbarui: 15 Desember 2024   21:43 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melamun (Sumber: Wahana News)

Aku Hanya Manusia Biasa

Aku hanya manusia biasa,
Mencari arti dalam tiap langkah yang sederhana.
Tak ada mimpi besar yang menggebu,
Hanya ingin hidup dengan damai dan rasa cukup.
Tidak ingin mengganggu, pun diganggu oleh dunia.

Aku hanya manusia biasa,
Berjalan di jalan yang penuh debu,
Tanpa hiasan kemewahan yang membelit.
Hidup bukan untuk bermegah,
Tapi untuk bahagia seadanya, penuh ketulusan.

Aku hanya manusia biasa,
Menatap mentari yang bersinar sama untuk semua.
Bukan aku yang perlu dihormati,
Melainkan yang penting adalah saling menghargai.
Aku memberi tanpa pamrih, tak pernah berharap lebih.

Aku hanya manusia biasa,
Tangan ini terbuka untuk memberi,
Tak ada yang aku ingin ambil selain hakku.
Biarkan aku menjalani kewajiban,
Tanpa beban, tanpa pujian yang mengikat.

Aku hanya manusia biasa,
Di dunia ini tak ingin jadi pusat perhatian,
Aku ingin sederhana dalam segala hal.
Tak perlu pujian yang menyanjung,
Cukuplah kebahagiaan yang datang dari hati yang lapang.

Aku hanya manusia biasa,
Dengan langkah kecil yang tak bisa melangkah jauh.
Tak ada mimpi muluk yang kugenggam,
Aku hanya ingin hidup dengan kejujuran,
Menjadi diri sendiri, tanpa topeng di wajah.

Aku hanya manusia biasa,
Berjalan bersama waktu, tanpa menoleh ke belakang.
Tak ingin dikagumi atau dibenci,
Aku hanya ingin menjadi bagian dari dunia,
Menyumbang sedikit, tanpa mengharap balasan.

Aku hanya manusia biasa,
Hidup tanpa ambisi yang membakar jiwa.
Tak ingin merebut apa yang bukan milikku,
Aku hanya ingin menapaki hari-hari dengan ringan,
Mencari ketenangan dalam setiap helaan napas.

Aku hanya manusia biasa,
Yang tak menuntut lebih dari apa yang ada.
Tak perlu terlalu dihargai,
Yang penting adalah aku dapat memberi manfaat,
Membantu orang, tanpa mengharap kembali.

Aku hanya manusia biasa,
Menjaga kesederhanaan dalam hidup.
Tak ada kebanggaan dalam diri ini,
Hanya ada rasa syukur yang mendalam,
Menerima dan memberi, itu sudah cukup.

Aku hanya manusia biasa,
Tersenyum dalam kesederhanaan yang menyentuh hati.
Tak perlu tampil sempurna di mata dunia,
Aku cuma ingin bisa hidup dengan damai,
Tidak mengejar ketenaran yang fana.

Aku hanya manusia biasa,
Yang lebih suka menepi dari keramaian.
Tak perlu suara keras untuk dikenal,
Cukuplah aku menjadi aku,
Dengan segala kekurangan yang tak perlu disembunyikan.

Aku hanya manusia biasa,
Tak pernah berharap orang lain tahu segalanya.
Apa yang ada dalam hatiku,
Hanya aku yang mengerti,
Tak perlu penilaian atau penghakiman.

Aku hanya manusia biasa,
Yang tahu betul tentang keterbatasan.
Namun aku tak ingin dunia merasa kasihan,
Aku hanya ingin dipahami,
Bahwa hidup ini tentang memberi, bukan meminta lebih.

Aku hanya manusia biasa,
Hidup tanpa berteriak untuk diperhatikan.
Yang kutuntut hanya hak yang setara,
Bukan pujian atau sanjungan,
Cukuplah kebahagiaan yang datang dengan sederhana.

Aku hanya manusia biasa,
Yang siap untuk menjalani kewajiban.
Tak ada yang perlu dikhawatirkan,
Yang penting adalah berbuat baik,
Tanpa mengharap balas jasa atau pengakuan.

Aku hanya manusia biasa,
Yang berjalan dengan harapan kecil,
Mencari kedamaian dalam kesederhanaan.
Tak perlu dihormati atau dipuji,
Karena bagiku, kebahagiaan sudah cukup memberi.

Aku hanya manusia biasa,
Yang tak peduli tentang kedudukan di dunia ini.
Yang aku inginkan hanyalah hidup yang tenang,
Tanpa ada yang mengganggu,
Tanpa harus mencampuri hidup orang lain.

Aku hanya manusia biasa,
Mengalir seperti air yang tak bisa ditahan.
Aku bukan yang terbaik,
Tapi aku berusaha menjadi baik,
Bagi dunia, bagi sesama, tanpa menuntut apapun.

Aku hanya manusia biasa,
Yang tak mencari pengakuan.
Cukuplah hatiku merasa puas,
Dengan hidup yang sederhana dan penuh makna,
Itulah kebahagiaanku yang sejati.

Aku hanya manusia biasa,
Tak lebih, tak kurang.
Dalam dunia yang rumit ini,
Aku hanya ingin hidup bahagia,
Dengan cara yang tidak merugikan siapapun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun