Contoh, Dalam sebuah rapat, seorang manajer dengan EQ tinggi akan mendengarkan secara aktif dan menangkap kekhawatiran yang tidak terucap dari timnya, sehingga dapat memberikan solusi yang relevan.
2. Kolaborasi dan Kerja Sama: Membangun Harmoni dalam Tim (Empati)
EQ membantu seseorang memahami emosi orang lain, sehingga mampu menyesuaikan diri dengan berbagai tipe kepribadian.
Menurut Daniel Goleman, "Empati adalah inti dari kemampuan untuk bekerja sama."
Studi Gallup menunjukkan bahwa tim dengan anggota yang saling memahami memiliki produktivitas 21% lebih tinggi dibandingkan yang tidak.
Contoh, Dalam proyek bersama, seorang anggota tim dengan EQ tinggi mampu menenangkan konflik dan memastikan semua orang merasa dihargai.
3. Manajemen Konflik: Mengubah Masalah Menjadi Peluang
EQ memungkinkan seseorang mengelola emosi negatif, seperti marah atau frustrasi, sehingga konflik dapat diselesaikan dengan solusi yang menguntungkan semua pihak.
Sebuah laporan dari CPP Global menemukan bahwa 85% karyawan mengalami konflik di tempat kerja, tetapi pemimpin dengan EQ tinggi berhasil mengurangi intensitas konflik hingga 40%.
Contoh, bagaimana seorang supervisor yang mampu menenangkan dua karyawan yang berselisih dengan mendengarkan kedua belah pihak dan mencari solusi bersama.
4. Kepemimpinan: Inspirasi di Balik Tim yang Hebat