c. Mentoring dan Coaching
Mendapatkan bimbingan dari mentor atau coach yang lebih berpengalaman dapat membantu Anda mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam soft skill yang dimiliki. Seorang mentor dapat memberikan umpan balik yang konstruktif dan mengarahkan Anda dalam perjalanan pengembangan diri.
d. Menerima Umpan Balik
Berbicara dengan rekan kerja atau atasan dan meminta umpan balik yang jujur adalah cara yang baik untuk mengetahui area yang perlu diperbaiki. Umpan balik yang terbuka akan membantu Anda memahami bagaimana orang lain melihat Anda dan interaksi Anda.
e. Praktikkan secara Rutin
Soft skill berkembang dengan cara yang sama seperti keterampilan teknis, melalui latihan. Semakin sering Anda berlatih keterampilan tersebut dalam kehidupan sehari-hari, semakin baik pula kemampuan Anda.
Fakta Mengenai Softskill di Dunia Kerja
Menurut sebuah laporan dari LinkedIn, sekitar 92% manajer menyatakan bahwa soft skill sangat penting untuk kesuksesan karir, tetapi 89% karyawan merasa perusahaan mereka tidak memberikan pelatihan yang cukup untuk mengembangkan soft skill. Data ini menunjukkan betapa pentingnya pengembangan soft skill dalam dunia kerja, namun sering kali masih terabaikan.
Selain itu, Gallup dalam surveynya menyebutkan bahwa karyawan dengan soft skill yang baik cenderung lebih produktif dan memiliki tingkat keterlibatan yang lebih tinggi dengan pekerjaan mereka. Bahkan, menurut Forbes, perusahaan yang memprioritaskan pengembangan soft skill di tempat kerja dapat melihat peningkatan produktivitas hingga 25%.
Kesimpulan
Dalam dunia kerja yang semakin global dan terhubung, hard skill saja tidak cukup untuk memastikan kesuksesan. Kemampuan teknis tetap penting, tetapi kemampuan untuk berinteraksi, beradaptasi, dan memimpin—semua merupakan soft skill yang sangat dibutuhkan di hampir setiap industri.