Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hidup adalah Simfoni Waktu

10 Desember 2024   22:55 Diperbarui: 10 Desember 2024   23:03 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simfoni Alam, Koleksi Rudi Sinaba, dibuat memakai DALL-E Open AI

Simfoni waktu mengajarkan tentang kesabaran. Seperti pemain musik yang menunggu saat tepat untuk memainkan nadanya, kita juga belajar bahwa kesabaran adalah melodi yang akan membantu kita melalui setiap tantangan. Hidup ini bukan tentang kecepatan atau pencapaian yang serba instan, tetapi tentang bagaimana kita menemukan irama yang seimbang dalam perjalanan kita.

Dalam simfoni ini, kenangan adalah nada yang selalu kembali. Beberapa kenangan adalah melodi indah yang menghangatkan hati ketika dikenang. Namun, ada juga kenangan yang menjadi nada yang menyayat, yang kembali terdengar saat kita tenggelam dalam keheningan. Tapi pada akhirnya, semua itu menjadi bagian dari simfoni kita—takdir yang membentuk lagu kehidupan kita.

Aku melihat awan yang berarak pelan di atas langit senja. Setiap lekukannya seakan menari mengikuti irama yang tak terdengar oleh telinga. Ini adalah pengingat bahwa kita semua memainkan simfoni ini dengan cara kita masing-masing. Kadang kita mendengar ketukan yang jelas, kadang kita mendengar yang samar. Tapi hidup adalah tentang mendengarkan dan merasakan setiap irama tersebut.

Ada kebebasan dalam simfoni ini. Kebebasan untuk memilih melodi kita, kebebasan untuk mengeksplorasi nada dan ketukan baru. Kebebasan ini adalah hadiah dari waktu, yang selalu membiarkan kita mencoba dan mempelajari setiap simfoni baru tanpa harus takut akan kegagalan.

Aku menarik napas panjang. Angin senja masih berhembus lembut. Permainan ini terus berjalan, dan aku merasa semakin siap untuk memainkan setiap nadanya. Tak masalah seberapa keras ketukan atau seberapa pelan langkahku, yang penting adalah menikmati setiap langkah ini, setiap nada ini.

Simfoni waktu adalah perjalanan, bukan tujuan akhir. Ini adalah perjalanan tanpa akhir, yang tak pernah bosan untuk dimainkan. Aku siap untuk terus memainkan alat musikku, tanpa menyesali nada yang telah aku pilih. Setiap detik adalah kesempatan baru, setiap ketukan adalah lagu yang harus dinyanyikan.

Dan dengan itu, aku menatap senja yang semakin redup, merasakan kebahagiaan dalam setiap nada yang mengalun di hatiku. Permainan ini indah, walaupun penuh misteri. Simfoni ini adalah milikku, dan aku adalah pemain yang berbahagia.

Hidup adalah simfoni waktu, dan aku akan terus memainkan setiap iramanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun