Kita Adalah Sutrada, Penulis dan Pemeran Utama Dalam Cerita Hidup Kita Sendiri
Setiap langkah, setiap nafas, setiap keputusan adalah bait dalam puisi kita masing-masing. Kadang, kita menulis kisah itu dengan tinta yang penuh semangat, kadang dengan warna yang kelam dan samar. Namun, apa yang penting adalah kita tetap menjadi penulisnya.
Di setiap hari yang kita lalui, ada alur yang terbentuk, konflik, peristiwa, dan refleksi yang membentuk siapa kita. Tak ada yang tahu kisah ini lebih baik daripada kita sendiri, karena kita adalah tokoh utamanya, pemegang kendali dari tiap babak yang kita alami.
Kisah kita dimulai dari tempat kita pertama kali membuka mata ke dunia ini. Setiap pengalaman pertama adalah babak pertama yang membentuk jalan panjang kita. Seperti langit pagi yang biru, kita lahir tanpa memikirkan batas atau jalannya hidup. Hanya ada ketulusan, keingintahuan, dan langkah pertama yang penasaran.
Namun, hidup tak selalu sejalan dengan impian dan harapan. Ada jalan yang berliku, seperti sungai yang membengkok tanpa aba-aba. Ketika kita berhadapan dengan tantangan, kita harus memilih—terus berjalan atau berhenti sejenak untuk memahami setiap arus yang menghadang.
Kita selalu berdialog dengan diri sendiri, dalam hening dan gemuruh kehidupan. Kita bertanya: "Apakah ini pilihan yang benar? Apakah ini jalanku? Apakah ini yang aku cari dalam perjalanan ini?" Di balik setiap pertanyaan, kita menemukan jawaban yang hanya kita yang bisa mengerti.
Perjalanan ini bukan tentang menjadi sempurna. Ini tentang memahami diri kita, tentang menjalin kebebasan dan pilihan yang hadir di setiap persimpangan. Setiap pilihan adalah seperti halaman baru yang terbuka, dan setiap kita memiliki kuasa untuk menulisnya.
Ada kalanya kita jatuh, seperti tokoh yang terpeleset di tengah petualangan yang panjang. Tapi jatuh itu adalah bagian dari perjalanan. Seperti halnya tokoh cerita yang bangkit dari keterpurukan, kita juga memiliki kekuatan untuk bangkit kembali, mempelajari setiap luka sebagai pelajaran.
Lalu, kita bertanya pada diri sendiri, apakah kita hanya menjadi pengikut dari peran yang telah ditentukan oleh lingkungan atau mungkin kita harus menciptakan peran kita sendiri? Di sini kita bertemu dengan kebebasan—kebebasan untuk menulis kisah kita dengan cara kita sendiri, tanpa perlu terlalu banyak memedulikan penilaian orang lain.
Hidup adalah tentang membuat pilihan—pilihan yang kadang terlihat kecil, namun memiliki konsekuensi besar. Di setiap keputusan, kita membentuk narasi yang semakin kompleks. Kadang kita ragu, kadang kita kuat, dan seringkali kita bertemu dengan ketidakpastian. Tetapi, itulah yang membuat kita hidup, bukan?
Kita berjalan seperti bintang-bintang yang mengikuti jalannya masing-masing di malam yang gelap. Dalam kegelapan itu, kita memiliki harapan, keyakinan, dan mimpi. Tak ada yang bisa menghapus cerita yang kita pilih untuk kita jalani. Ini adalah kisah yang lahir dari keinginan, pengalaman, dan perjuangan kita sendiri.