Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Diterkam Kesombongan

7 Desember 2024   15:34 Diperbarui: 7 Desember 2024   16:29 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan terlalu bangga dengan senyuman palsu,
sampai kau harus bersembunyi di balik tirai tipu.
Ingatlah, dusta membakar diri perlahan,
Karena kejujuran adalah nafas kebenaran.

Jangan merasa tinggi dengan memandang rendah,
dengan sikap congkak yang membuatmu gundah.
Sehingga kau lupa hakikat manusia,
Sadarlah hidup ini untuk saling membantu.
Karena tiada yang lebih indah dari kerendahan hati.

Jangan terlalu bangga dengan kemenanganmu,
sampai kau harus lupa perjalanan berat itu.
Ingatlah orang-orang yang mendukungmu,
Karena tanpanya kau tak mampu maju.

Jangan merasa puas dengan tepuk tangan,
dengan riuh sorak yang membuatmu terbuai.
Sehingga kau lupa nilai perjuangan,
Sadarlah semuanya hanya sementara.
Karena kemuliaan sejati lahir dari kerendahan hati.

Jangan terlalu bangga dengan hidupmu hari ini,
sampai kau harus melupakan siapa dirimu dulu.
Ingatlah, roda selalu berputar,
Karena sombong hanya mempercepat kejatuhan.

Jangan merasa terlindungi dengan semua sandiwara,
dengan topeng kebesaran yang kau mainkan.
Sehingga lupa wajah aslimu perlahan tersingkap,
Sadarlah dunia selalu mengungkapkan kebenaran.
Karena kesombongan hanya melahirkan kehancuran.

Jangan terlalu bangga dengan segalanya,
sampai kau lupa apa tujuan sebenarnya.
Ingatlah hidup ini adalah amanah,
Karena akhir cerita hanya milik Yang Kuasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun