Pemimpin-pemimpin ini mengajarkan bahwa jabatan bukanlah soal kuasa, tetapi pengabdian untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Mereka meninggalkan warisan yang tetap hidup dalam hati masyarakat.
Haruskah Jabatan Menjadi Alasan Untuk Sombong ?
Sombong, pada dasarnya, adalah bentuk ego yang berlebihan dan biasanya merusak hubungan interpersonal dan komunikasi. Oleh karena itu, memiliki rasa sombong tidak perlu, baik dengan jabatan maupun dengan hal lain. Kesombongan seringkali menjauhkan seseorang dari kerendahan hati, empati, dan kerja sama tim, nilai-nilai yang penting untuk membangun hubungan sehat dan lingkungan yang harmonis.
Mengembangkan Kebanggaan yang Sehat
Daripada menjadi sombong, seseorang seharusnya bisa merasakan kebanggaan yang sehat dengan cara:
Menghargai kerja keras yang dilakukan tanpa merendahkan orang lain.
Memiliki kesadaran bahwa jabatan adalah amanah yang harus dijaga dan digunakan untuk kebaikan, bukan untuk kepentingan pribadi.
Bersikap rendah hati dengan terus belajar dan mendengarkan masukan dari berbagai pihak.
Dengan demikian, kesombongan tidak perlu ada. Sebagai gantinya, rasa percaya diri yang didasarkan pada pengabdian dan rasa tanggung jawab jauh lebih bermanfaat dalam menciptakan kepemimpinan yang berintegritas dan menginspirasi. Apa pandangan Anda tentang ini?
Kesimpulan
Jabatan adalah amanah yang sarat dengan tanggung jawab moral, sosial, dan spiritual. Kesombongan hanya akan membawa kehancuran, baik bagi individu maupun masyarakat yang dipimpinnya. Kerendahan hati, dedikasi, dan komitmen untuk melayani adalah nilai-nilai yang harus ditanamkan dalam setiap pemimpin.