Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Kolaborasi Rasionalisme dan Empirisme dalam Penelitian Ilmiah

4 Desember 2024   15:21 Diperbarui: 4 Desember 2024   23:45 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengantar

Dalam dunia penelitian ilmiah, dua pendekatan filosofis yang sangat mendasar adalah empirisme dan rasionalisme. Kedua pendekatan ini tidak hanya membentuk dasar pemikiran dalam berbagai disiplin ilmu, tetapi juga merupakan komponen utama dalam metodologi ilmiah. Seringkali, ilmuwan harus menggunakan keduanya secara bersamaan untuk mencapai pemahaman yang lebih baik dan lebih akurat tentang dunia.

Meskipun keduanya berbeda dalam pendekatan, empirisme dan rasionalisme saling melengkapi dan bekerja sama dalam menciptakan pengetahuan ilmiah yang valid. Artikel ini akan menjelaskan hubungan antara empirisme dan rasionalisme, bagaimana keduanya berkolaborasi dalam penelitian ilmiah, serta contoh-contoh nyata dari penerapan kedua pendekatan ini dalam berbagai bidang ilmu.

Empirisme dalam Penelitian Ilmiah

Empirisme adalah pendekatan yang mengandalkan pada pengalaman inderawi dan data observasional untuk membangun pengetahuan. Menurut pandangan empiris, pengetahuan yang sah hanya dapat diperoleh melalui pengamatan langsung, eksperimen, dan bukti nyata yang dapat diukur dan diverifikasi.

Dalam dunia penelitian ilmiah, data empiris merupakan bukti yang paling kuat dan dapat diandalkan untuk mendukung atau membantah teori dan hipotesis. Peneliti mengumpulkan data dari eksperimen yang terkontrol, observasi sistematis, atau survei untuk menjawab pertanyaan penelitian mereka. Dengan pendekatan ini, teori yang tidak didukung oleh data empiris dianggap tidak valid.

Sebagai contoh, penelitian tentang pengobatan kanker akan melibatkan uji klinis di mana data pasien dikumpulkan dan dianalisis untuk mengukur efektivitas pengobatan. Data ini diambil dari percobaan langsung yang dapat dibuktikan secara ilmiah dan dibandingkan dengan teori-teori sebelumnya tentang pengobatan kanker.

Dalam bidang sosial, peneliti yang tertarik pada dampak kebijakan ekonomi terhadap kesejahteraan masyarakat akan mengumpulkan data melalui survei lapangan dan wawancara dengan warga yang terkena dampak kebijakan tersebut. Dengan data ini, mereka dapat menguji apakah kebijakan yang ada benar-benar membawa perubahan positif atau tidak.

Rasionalisme dalam Penelitian Ilmiah

Berbeda dengan empirisme, rasionalisme berfokus pada penggunaan logika dan penalaran deduktif untuk memperoleh pengetahuan. Pendekatan ini menekankan bahwa pengetahuan yang valid bisa dicapai melalui proses berpikir yang sistematis, yang tidak hanya bergantung pada pengalaman inderawi tetapi juga pada prinsip-prinsip dasar yang dapat diterima secara universal.

Dalam dunia penelitian, rasionalisme berfungsi untuk mengembangkan teori dan model-model konseptual yang dapat menjelaskan fenomena yang diamati. Teori yang dikembangkan melalui rasionalisme dapat memberikan kerangka kerja yang jelas untuk memahami masalah dan merumuskan hipotesis yang dapat diuji dengan data empiris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun