Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Kolaborasi Rasionalisme dan Empirisme dalam Penelitian Ilmiah

4 Desember 2024   15:21 Diperbarui: 4 Desember 2024   23:45 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu contoh klasik adalah teori relativitas yang dikembangkan oleh Albert Einstein. Teori ini muncul dari pemikiran rasional dan matematika yang menganggap bahwa hukum fisika bersifat sama di semua kerangka acuan. Kemudian, teori tersebut diuji melalui eksperimen dan pengamatan untuk memverifikasi apakah teori ini sesuai dengan kenyataan fisik yang ada.

Di bidang ekonomi, model penawaran dan permintaan adalah hasil dari pemikiran rasional yang mengasumsikan bahwa harga suatu barang ditentukan oleh keseimbangan antara jumlah yang tersedia dan jumlah yang diminta. Model ini membantu ekonomi memprediksi perubahan harga atau pengaruh kebijakan ekonomi terhadap pasar.

Kolaborasi Empirisme dan Rasionalisme dalam Penelitian Ilmiah

Meskipun keduanya memiliki pendekatan yang berbeda, empirisme dan rasionalisme tidak hanya saling melengkapi, tetapi juga saling bergantung untuk mencapai hasil yang sah dan dapat diandalkan dalam penelitian ilmiah. Keduanya berkolaborasi dalam siklus penelitian yang berulang dan membentuk dasar metodologi ilmiah yang kritis dan objektif. Berikut adalah beberapa tahapan di mana kedua pendekatan ini bekerja bersama:

1. Pengembangan Hipotesis Berdasarkan Rasionalisme

Sebelum mengumpulkan data empiris, seorang peneliti biasanya mengembangkan hipotesis atau teori berdasarkan pemikiran rasional dan pemahaman teori yang ada. Rasionalisme membantu peneliti menyusun kerangka konseptual dan prediksi logis mengenai apa yang akan ditemukan dalam percobaan atau observasi.

Misalnya, dalam penelitian tentang perubahan iklim, peneliti mungkin akan menggunakan teori fisika atmosfer untuk mengembangkan hipotesis tentang bagaimana emisi gas rumah kaca dapat mempengaruhi suhu global.

2. Pengujian Hipotesis dengan Data Empiris
Setelah hipotesis dikembangkan, peneliti akan mengumpulkan data empiris melalui percobaan atau observasi. Data ini harus dapat diukur dan diverifikasi secara independen, baik melalui studi laboratorium yang terkontrol atau melalui observasi lapangan di dunia nyata.

Dalam penelitian sosial, misalnya, peneliti mungkin mengumpulkan data survei untuk menguji dampak kebijakan sosial terhadap kesejahteraan masyarakat.

3. Analisis dan Penalaran Rasional
Setelah data dikumpulkan, peneliti akan menggunakan logika dan analisis rasional untuk menilai apakah data yang ditemukan mendukung atau membantah hipotesis yang diajukan. Proses ini memungkinkan peneliti untuk melakukan interpretasi data yang lebih mendalam dan menarik kesimpulan yang lebih tepat.

Misalnya, dalam eksperimen medis, meskipun data menunjukkan bahwa pengobatan baru dapat memperbaiki kondisi pasien, rasionalisme akan digunakan untuk memastikan bahwa hasil tersebut tidak hanya kebetulan dan dapat diterapkan lebih luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun