Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bergulat Melawan Nasib

3 Desember 2024   00:38 Diperbarui: 3 Desember 2024   01:01 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nggak tega lihat pria tua (Motorplus)

Bergulat Melawan Nasib

Bergulat melawan nasib yang menekan,
Di jalan yang penuh kerikil dan debu.
Setiap langkah, setiap tarikan nafas,
Adalah perjuangan, tak pernah lengah.

Langit tak selalu cerah, terkadang gelap,
Namun harapan tetap ada, meski tipis.
Di tengah badai yang tak berkesudahan,
Aku bertahan, meski lelah menyerang.

Nasib datang seperti ombak besar,
Menghantam, menyeret, menenggelamkan.
Namun aku bangkit, meski tersungkur,
Mencari cahaya di tengah kegelapan.

Di persimpangan jalan penuh ragu,
Aku bertanya, "Apa yang harus kulakukan?"
Tangan terulur, namun dunia membekap,
Menguji, mengasah tekad dalam kelam.

Bergulat melawan takdir yang abadi,
Mencari ruang, meski sempit sekali.
Tapi aku tahu, hidup bukan hanya untuk menyerah,
Setiap luka adalah pelajaran berharga.

Kadang aku jatuh, terkikis waktu,
Tapi jiwa ini tetap penuh semangat.
Meski dunia penuh dengan duri tajam,
Aku terus berjalan, takkan berhenti.

Nasib tak akan menghentikan langkah,
Bahkan ketika bumi terasa berguncang.
Di dalam hati ada kekuatan yang tak tampak,
Menuntunku untuk terus maju tanpa lelah.

Terkadang, aku merasa tak berdaya,
Namun takdir bukanlah penghalang selamanya.
Bergulat melawan nasib adalah bagian dari hidup,
Karena di setiap kesulitan ada peluang baru.

Meski jalan tak selalu mulus dan terang,
Aku akan terus berjalan, walau lambat.
Bergulat melawan nasib yang penuh liku,
Karena setiap detik adalah perjuangan yang tak sia-sia.

Setiap langkah adalah bukti keberanian,
Meski dunia menganggapku lemah dan rapuh.
Aku tahu, di balik segala pertempuran,
Ada kekuatan besar yang belum terlihat.

Bergulat melawan nasib, bukan untuk menang,
Tapi untuk menjadi lebih kuat dari sebelumnya.
Kemenangan sejati adalah bertahan,
Meskipun dunia ingin menyeret ke dalam kekalahan.

Nasib, biarkan aku menari di atas luka,
Menerima segala tantangan yang ada.
Aku tak takut, karena aku tahu,
Bergulat melawan nasib adalah ujian untuk jiwa.

Hari esok belum tentu lebih baik,
Namun aku takkan berhenti berusaha.
Bergulat melawan nasib adalah hidupku,
Sampai akhirnya aku temui kedamaian.

Tak ada yang lebih kuat dari tekad yang tulus,
Untuk terus bertahan meski semuanya runtuh.
Bergulat melawan nasib, aku tak akan mundur,
Karena hidup ini adalah milikku untuk diperjuangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun