Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Menulis apa saja yang mungkin dan bisa untuk ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tersenyum Itu Indah

30 November 2024   23:12 Diperbarui: 30 November 2024   23:12 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tersenyum Itu Indah

Jangan ragu untuk tersenyum meski hari gelap,
Sebab sinarnya bisa memecah awan yang pekat,
Menyentuh hati yang pilu, mendekap yang rapuh,
Dalam senyum ada damai, ada sentuhan lembut.

Jangan takut untuk tersenyum pada siapa saja,                                                                  Senyummu adalah hadiah bagi yang terluka,  Sebuah lengkung kecil, namun kuasa besar,    Menyembuhkan jiwa, menyatukan yang tercerai-berai.

Jangan pelit untuk tersenyum di tengah keramaian,
Suaramu tak perlu, senyummu sudah jadi ucapan,
Kebaikan yang sederhana, tak meminta balas,
Namun dampaknya abadi, selamanya terpatri.

Jangan malu untuk tersenyum pada hari yang sepi,
Ia membangkitkan semangat dari hati yang mati,
Di saat lelah, senyum adalah pelipur lara,
Membawa harapan, meski kecil dalam nada.

Jangan bosan untuk tersenyum pada dunia,
Walau kadang dunia tak selalu bersahaja,
Senyummu adalah cahaya, membawa harapan,
Memecah gelap, membuka jalan kebaikan.

Jangan sembunyikan senyum, itu adalah anugerah,
Berbagi dengan dunia, maka dunia berubah,
Sebuah langkah kecil dalam harmoni semesta,
Yang memberi makna hidup dan asa.

Jangan tahan untuk tersenyum pada anak kecil,
Senyummu membuat mereka merasa adil,
Dalam dunia yang keras, itu lembut penyemangat,
Menyemai cinta, membangun semangat kuat.

Jangan lupa untuk tersenyum kepada dirimu,
Cerminmu butuh kehangatan darimu,
Senyum adalah caramu memeluk jiwamu,
Memberi ruang untuk bahagia menyatu.

Jangan takut untuk tersenyum pada yang asing,
Siapa tahu senyummu adalah angin,
Yang meniup luka, memberi secercah cinta,
Sebuah hubungan baru tanpa syarat dan makna.

Jangan enggan untuk tersenyum di pagi hari,
Menyambut mentari yang hadir dengan damai,
Senyum adalah doa tanpa kata-kata,
Mengalirkan rasa syukur kepada Sang Esa.

Jangan simpan senyummu di balik beban,
Karena senyumanlah yang meringankan,
Di hati yang rapuh, senyum adalah penyembuh,
Di dunia yang dingin, ia menjadi penghangat tubuh.

Jangan tinggalkan senyuman di hari-harimu,
Karena itu adalah hadiah yang selalu baru,
Bukan hanya bagimu, tapi bagi mereka,
Yang membutuhkan percikan bahagia.

Jangan paksakan senyummu jadi kepalsuan,
Namun biarkan ia lahir dari keikhlasan,
Senyuman yang tulus adalah cahaya sejati,
Membawa cinta ke dalam hati.

Jangan lupa untuk tersenyum saat kesulitan,
Karena itu adalah awal dari kekuatan,
Senyum adalah langkah kecil untuk bertahan,
Menjadi pelita di tengah kegelapan.

Jangan pernah berhenti tersenyum kepada dunia,
Karena senyummu adalah cerita yang istimewa,
Di setiap bibir yang lengkung, ada kehidupan,
Tersenyum itu tak berbayar, namun mengubah peradaban.

Jangan pendam senyummu, karena banyak yang merindukannya,                            Tersenyum itu indah, seperti mentari pagi,      Menghangatkan jiwa, membawa harmoni,    Sebuah bahasa cinta tanpa kata-kata,  Menyatukan hati, mencipta bahagia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun