Di atas piring yang penuh warna,
Ada cerita yang tercampur aduk,
Seiris cinta, sejumput nasi,
Menyatu dalam wangi yang mengundang rindu.
Setiap butir nasi yang terangkat,
Menjadi kenangan yang tak bisa dilupakan,
Seperti rasa cinta yang perlahan tumbuh,
Menjadi lebih kuat di setiap detiknya.
Nasi goreng yang berwarna emas,
Dengan sedikit sambal, pedasnya memanas,
Tapi di setiap suapan yang terlewatkan,
Ada rasa yang lembut, sehangat pelukan.
Aroma bawang yang mengepul naik,
Seperti suara hatiku yang terbangun,
Dengan setiap irisan yang kau berikan,
Aku tahu, cinta ini sederhana namun penuh makna.
Gurihnya telur yang tercampur dalam nasi,
Adalah janji yang tak perlu kata-kata,
Kita berdua, seperti rempah yang saling bertemu,
Menciptakan harmoni yang tak pernah usai.
Seiring dengan kedipan mata,
Setiap suapan membawa perasaan baru,
Cinta yang tumbuh di antara keduanya,
Bukan sekadar rasa, tapi sebuah kisah yang nyata.
Irisan daging yang terhidang sempurna,
Menggambarkan kesetiaan yang tak pernah pudar,
Begitu juga cintaku padamu,
Setiap potongan kecilnya penuh makna dan kasih.
Nasi goreng ini sederhana, namun kuat,
Seperti cinta yang tak perlu gemerlap,
Kadang kita hanya perlu sedikit bumbu,
Untuk menghangatkan hati yang lelah dan kosong.
Saat garam dan kecap berpadu dalam harmoni,
Aku tahu, cinta tak pernah mementingkan banyaknya,
Tapi bagaimana ia saling melengkapi,
Seperti bahan-bahan yang membentuk kenangan ini.
Dengan sendok di tangan, kita bersama,
Menyantap makan malam yang penuh makna,
Setiap suapan adalah percakapan bisu,
Di mana kata tak lagi diperlukan.
Tak perlu pesta, tak perlu perayaan,
Cinta bisa hadir dalam kesederhanaan,
Seiris cinta dalam nasi goreng,
Adalah segala yang kita butuhkan untuk merasa utuh.
Di bawah cahaya yang redup dan temaram,
Kita berbagi nasi goreng dengan tawa yang menghangat,
Begitu pun cinta, tak terbatas waktu,
Berkelip dalam setiap detik yang kita lewati bersama.
Di ujung makan malam yang hampir usai,
Aku tahu, cinta kita tak akan pernah habis,
Seperti nasi goreng yang selalu ada,
Menjadi pengingat bahwa cinta selalu dekat.
Setiap serat nasi menyisakan kenangan,
Tertinggal dalam hati yang tak mudah terlupakan,
Cinta dalam kesederhanaan,
Itulah yang kita rasakan, dalam seiris nasi goreng.
Jadi mari, kita nikmati setiap gigitan,
Karena cinta ada dalam hal-hal kecil,
Sebait kata, semangkuk nasi goreng,
Adalah bukti bahwa kita sudah saling mencintai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H