Cerpen hiburan biasanya ringan dan menghibur. Misalnya, "Humor Para Pencopet" karya Gus Mus, yang menceritakan kisah kocak para pencopet yang salah sasaran mencuri dompet kosong. Meskipun lucu, cerita ini tetap menyelipkan nilai moral tentang ketamakan dan keberuntungan.
Cerpen Kritik Sosial
Cerpen ini menyentil isu-isu sosial yang relevan, seperti "Saksi Mata" karya Seno Gumira Ajidarma. Cerpen ini mengangkat tragedi kekerasan di Timor Timur dengan narasi penuh kepedihan, menyuarakan mereka yang tidak bisa bersuara.
5. Menurut Perspektif atau Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan penulis memengaruhi bagaimana pembaca mengalami cerita.
Cerpen Orang Pertama
Dalam cerpen dengan sudut pandang orang pertama, pembaca diajak masuk langsung ke dalam pikiran tokoh utama. Misalnya, "Anak-anak Revolusi" karya Pramoedya Ananta Toer, di mana tokoh utama menceritakan pengalamannya hidup di tengah gejolak revolusi.
Cerpen Orang Ketiga
Sudut pandang ini memungkinkan narator menceritakan seluruh cerita tanpa terikat pada satu karakter. Contohnya adalah "Tamu Malam" karya Ahmad Tohari, yang menggambarkan kehidupan seorang janda tua yang berubah drastis setelah kedatangan tamu misterius.
Contoh yang Lebih Dekat
Untuk membantu Anda memahami lebih dalam, mari kita lihat bagaimana jenis-jenis cerpen ini bisa dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari: