Namun aku tetap mendongak,
Mencari jejak di balik retak.
Karena di awan yang tak bertepi,
Aku menemukan alasan untuk berdiri.
Tiap helai awan adalah bait,
Dari puisi yang tak pernah sempit.
Ia menyusun diri dalam harmoni,
Berbisik, "Kau pun bagian dari simfoni."
Dan bila kau hilang di lautan hidup,
Awan akan datang, menjadi pelipur senyap.
Ia tak pernah ingkar pada janji,
Menjaga rahasia setiap insani.
Jadi, biarlah awan melayang bebas,
Menjadi saksi bagi dunia yang lepas.
Sebab dalam ketiadaannya, kita paham,
Bahwa keabadian adalah sebuah khayalan.
Awan tak bertepi, tak berbatas,
Seperti harapan yang tak pernah puas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H