Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Secarik Kertas Lusuh dan Pena Tua

19 November 2024   21:29 Diperbarui: 19 November 2024   22:37 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pena tua mencoba menari lagi,
Di atas kertas lusuh yang setia menanti,
Walau tak sehalus masa lalu,
Mereka tetap mencipta, walau ragu.

Ada luka, ada cinta, ada tawa,
Semua terangkum dalam goresan mereka,
Pena tua dan kertas lusuh bersama,
Menjaga kenangan hingga usia berakhir tiba.

Meski tak lagi digunakan banyak tangan,
Mereka tahu arti keberadaan,
Sebagai saksi dari perjalanan zaman,
Yang takkan pernah hilang dalam ingatan.

Pena tua berbisik pada kertas lusuh,
"Terima kasih telah menjadi rumahku,"
Kertas menjawab dengan lembut dan teduh,
"Kita akan bersama, hingga waktu memelukku."

Di akhir kisah, mereka tetap setia,
Kertas lusuh dan pena tua,
Dalam kesunyian yang penuh makna,
Menghidupkan jiwa meski tanpa suara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun