Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ternyata Kita Masih Terbelenggu

16 November 2024   01:16 Diperbarui: 16 November 2024   07:41 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita berkata merdeka, ternyata kita masih Terbelenggu,                                                     Sadarlah, kita perlu membuka mata yang terlena,                                                                        Kita terperangkap dalam kebebasan yang semu,                                                                  Sadarlah, kita perlu melihat dunia yang sebenarnya.

Kita berkata merdeka, namun nyatanya kita masih terhimpit,
Sadarlah, kita perlu menanggalkan beban yang menyesakkan,
Dalam kebebasan yang tak pernah benar-benar terasa,
Sadarlah, kita perlu merasakan angin perubahan.

Kita berkata merdeka, namun nyatanya kita terperangkap oleh waktu,
Sadarlah, kita perlu berani melepaskan diri,
Dalam kebebasan yang hanya terlihat di kata,
Sadarlah, kita perlu hidup dengan hati yang bebas.

Kita berkata merdeka, namun nyatanya kita masih terhimpit oleh takdir,
Sadarlah, kita perlu menghapus ketakutan yang membelenggu,
Kebebasan bukan hanya soal fisik, tetapi hati yang tenang,
Sadarlah, kita perlu menggapai kebebasan sejati.

Kita berkata merdeka, namun nyatanya kita terbelenggu oleh aturan,
Sadarlah, kita perlu meruntuhkan dinding-dinding yang ada,
Tidak ada kebebasan tanpa perjuangan sejati,
Sadarlah, kita perlu merayakan hakikat kebebasan.

Kita berkata merdeka, namun nyatanya kita terpenjara oleh hasrat,
Sadarlah, kita perlu mengendalikan diri dari godaan,
Bebas bukan berarti tanpa kendali,
Sadarlah, kita perlu hidup dengan bijaksana.

Kita berkata merdeka, namun nyatanya kita terperangkap oleh pengaruh,
Sadarlah, kita perlu menemukan suara hati yang sejati,
Kebebasan datang dengan tanggung jawab,
Sadarlah, kita perlu bertindak untuk kebaikan bersama.

Kita berkata merdeka, namun nyatanya kita masih terbelenggu oleh kebodohan,
Sadarlah, kita perlu belajar dari setiap langkah,
Dengan pengetahuan, kita dapat meraih kebebasan sejati,
Sadarlah, kita perlu membuka cakrawala baru.

Kita berkata merdeka, namun nyatanya kita masih terpenjara oleh rasa takut,
Sadarlah, kita perlu berani menghadapi kenyataan,
Kebebasan datang setelah kita mengalahkan ketakutan,
Sadarlah, kita perlu menghadapinya tanpa ragu.

Kita berkata merdeka, namun nyatanya kita terbelenggu oleh keserakahan,
Sadarlah, kita perlu mengesampingkan ego,
Kebebasan tidak datang dari ingin menguasai,
Sadarlah, kita perlu berbagi dengan sesama.

Kita berkata merdeka, namun nyatanya kita masih terbelenggu oleh kesendirian,
Sadarlah, kita perlu merangkul satu sama lain,
Kebebasan sejati ditemukan dalam persatuan,
Sadarlah, kita perlu bersama-sama mewujudkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun