Percayalah, puisi tak pernah menipu,
Ia mengungkapkan apa yang tak bisa dikatakan,
Menjadi jembatan antara jiwa-jiwa yang terasing,
Menjadi kata yang melepaskan beban tersembunyi.
Ketika semua yang lain mulai samar,
Puisi tetap hadir dengan jelas dan terang,
Sebagai pengingat bahwa kebenaran,
Adalah satu-satunya hal yang harus kita cari.
Puisi mengerti kegelisahan di hatimu,
Dan ia akan selalu menemukan jalan pulang,
Bersama kata-kata yang membebaskan,
Tanpa pernah menutupi apa pun dari dunia.
Percayalah, puisi tak pernah berbohong,
Ia hanya menyampaikan apa yang nyata,
Melalui ungkapan yang terjalin rapi,
Menyampaikan kejujuran dalam bentuk seni.
Di setiap barisnya, ada cerita yang tumbuh,
Cerita tentang harapan, mimpi, dan kehilangan,
Puisi tidak bisa menutup mata dari kenyataan,
Karena keindahannya terletak pada kebenaran.
Dan ketika kamu merasa sendiri,
Baca puisi, dengarkan apa yang ia katakan,
Karena meskipun kata-kata tak mampu memelukmu,
Kejujuran puisi akan menghangatkan hati yang beku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H