Jangan biarkan dirimu terlena,
Dengan gemerlap cahaya di layar kaca,
Dunia maya seakan sempurna,
Namun sering kali penuh tipu muslihat dan dusta.
Jangan biarkan dirimu terbuai,
Oleh pujian kosong dan puja-puji fana,
Di balik layar ada sejuta wajah palsu,
Yang hanya ingin menjerat jiwa yang lemah tak berdaya.
Jangan biarkan dirimu terhanyut,
Oleh segala yang tampak indah dan gemerlap,
Senyuman virtual tak selalu tulus,
Sering tersembunyi niat jahat yang hendak meraup laba.
Jangan biarkan dirimu tertipu, oo
Oleh janji manis yang tersebar luas,
Dunia maya sering menyamar dalam bayang palsu,
Menyesatkan hati yang mudah percaya dan lemah.
Jangan biarkan dirimu terikat,
Pada jaring ilusi yang tampak nyata,
Ruang maya bisa menjadi perangkap halus,
Menghisap waktu dan menebar racun di dalam kepala.
Jangan biarkan dirimu terlupakan,
Dalam keramaian yang sesungguhnya hampa,
Ribuan teman bisa terasa sepi,
Saat tiada satu pun yang benar-benar peduli.
Jangan biarkan dirimu terbakar,
Oleh amarah yang muncul dari kata-kata,
Serangan dan hujatan sering tak berwajah,
Membuat hati terluka tanpa ada penyembuhnya.
Jangan biarkan dirimu termakan,
Oleh kebohongan yang diulang tanpa henti,
Berita palsu menyebar bagai api,
Meracuni pikiran dan memecah persatuan.
Jangan biarkan dirimu terjebak,
Dalam perbandingan hidup tanpa henti,
Apa yang kau lihat hanyalah ilusi,
Kebahagiaan sejati tak terukur dari jumlah 'like' atau puji.
Jangan biarkan dirimu terperangkap,
Dalam keinginan untuk selalu diakui,
Dunia maya mengajarkan kesenangan instan,
Namun mengaburkan makna kebahagiaan sejati.
Jangan biarkan dirimu tertunduk,
Oleh komentar tajam yang mematahkan hati,
Ingatlah, kata-kata sering kali tak berarti,
Saat datang dari mereka yang hanya iri.
Jangan biarkan dirimu terisolasi,
Meski terhubung dengan jutaan orang,
Rasa sepi bisa lebih terasa,
Saat kehangatan dan cinta tak nyata di genggaman.
Jangan biarkan dirimu terlupa,
Akan dunia nyata yang lebih berharga,
Ada tawa, pelukan, dan air mata,
Yang takkan pernah terganti oleh emoji di layar kaca.
Jangan biarkan dirimu tertipu,
Bahwa nilai hidup ada di dunia maya,
Hidup yang sejati adalah di luar sana,
Di mana cinta dan kebahagiaan tak mengenal layar.
Jangan biarkan dirimu tersesat,
Kembalilah pada realitas yang nyata,
Dunia maya hanyalah ilusi semata,
Temukan dirimu di dunia yang sebenarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H