Jangan hanya ingat daratan saat tubuh lelah,
Saat tangan gemetar menggenggam tali,
Ingatlah daratan saat malam begitu tenang,
Ketika rembulan tersenyum, menerangi perjalanan.
Jangan hanya ingat daratan saat rasa takut melanda,
Saat gelombang besar datang tanpa aba-aba,
Ingatlah daratan saat semilir angin menyejukkan,
Membawa aroma garam dan kisah para pelaut.
Jangan hanya ingat daratan saat hidup di ujung tanduk,
Saat suara gelombang menggema seperti nyanyian maut,
Ingatlah daratan saat lautan memeluk,
Dengan kasih sayang yang tak pernah habis.
Jangan hanya ingat daratan saat segalanya runtuh,
Saat angin tak lagi berpihak pada layar,
Ingatlah daratan saat perahu melaju dengan riang,
Melintasi samudra dengan penuh keberanian.
Jangan hanya ingat daratan saat mimpi memudar,
Saat kelelahan menghampiri seluruh jiwa,
Ingatlah daratan, bukan sebagai pelarian,
Tapi tempat berpulang, setelah semua perjalanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H