Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menangislah Sebelum Dilarang

13 November 2024   21:20 Diperbarui: 13 November 2024   21:24 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tangisan adalah obat bagi jiwa,
Yang terluka oleh kenyataan,
Menangislah sebelum semua rasa,
Dihapus oleh kebohongan harapan.

Menangislah saat malam gelap,
Saat bintang malu menampakkan cahaya,
Sebelum pagi datang mengucap,
"Tak ada lagi tempat untuk air mata."

Biarkan tangisan jadi perlawanan,
Saat dunia tak memberi ruang,
Menangislah dengan segala keberanian,
Sebelum hati benar-benar gersang.

Menangislah sebelum waktu berlalu,
Sebelum hidup hanya menyisakan hampa,
Sebab dalam tangisan, kita menemukan diri,
Yang tersesat di labirin nestapa.

Menangislah sebelum dilarang,
Sebelum rasa hilang dari dada,
Sebab air mata adalah kejujuran,
Yang tak boleh dirampas oleh dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun