Di ujung malam, angin berbisik, Hampa memeluk erat, sunyi berteriak.
Jemari meraba bayang yang hilang, Seperti memegang angan, terurai tak tergenggam.
Langit kelam tak memberiku arah, Hanya bintang-bintang samar, awan-awan goyah.
Waktu terjebak di pusaran hati, Setiap detik menggigit, setiap nafas sunyi.
Harapan bagai hujan di musim kemarau, Menetes sebentar, hilang di tanah gersang yang parau.
Aku berdiri di atas abu memori, Mencari warna di balik kabut ilusi.
Cahaya bulan menari di atas samudra, Tapi jiwa ini tenggelam, seakan tiada makna.
Dalam gema rindu yang menghantam dada, Hampa menari, dengan sorak tak berdaya.
Setiap langkah menyusuri senja, Hanya menggema sunyi, tak ada asa.
Kupetik sajak dari rasa yang lemah, Namun ia terurai, hilang, melayang, menyerah.