Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Robotisasi dan Masa Depan Tenaga Kerja: Antara Peluang dan Kecemasan

4 November 2024   19:39 Diperbarui: 4 November 2024   21:11 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi negara-negara dengan populasi besar dan ketergantungan pada tenaga kerja manusia, seperti Indonesia dan India, otomatisasi dapat menjadi tantangan besar. Solusi yang mungkin diterapkan meliputi:

1. Investasi dalam Pendidikan dan Pelatihan Ulang: 

Pekerja perlu dibekali dengan keterampilan baru, terutama yang berhubungan dengan teknologi, agar tetap relevan di pasar kerja. Negara-negara Nordik telah sukses mengimplementasikan model ini, di mana mereka terus memberikan pelatihan kerja sepanjang hayat bagi tenaga kerja mereka.

2. Dukungan bagi UKM dan Kewirausahaan: 

Dengan memberikan dukungan teknologi kepada usaha kecil dan menengah, pemerintah dapat membantu menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi ketergantungan pada perusahaan besar.

3.  Program Jaminan Sosial dan Universal Basic Income (UBI):

UBI adalah konsep di mana setiap warga negara menerima pendapatan dasar tanpa syarat. Beberapa negara, seperti Finlandia, telah melakukan uji coba program ini dengan hasil yang cukup positif dalam hal stabilitas ekonomi masyarakat.

Tantangan dan Harapan

Robotisasi memang membawa tantangan besar, tetapi juga peluang. Dengan kebijakan yang tepat, teknologi dapat menjadi alat untuk menciptakan dunia yang lebih sejahtera. Tantangan ke depan adalah bagaimana memastikan bahwa keuntungan teknologi dapat dinikmati oleh semua kalangan, bukan hanya oleh segelintir pihak.

Dalam kata-kata futuris Alvin Toffler, "Masa depan adalah milik mereka yang mempersiapkan diri untuk itu." Bagaimanapun sulitnya, kita perlu mengarahkan teknologi untuk menjadi sekutu bagi kemanusiaan, bukan ancaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun