Mentari yang tak bersinar, di langit yang kelam dan pudar, seakan kehilangan warna,
berbisik lemah tanpa suara.
Dedaunan menunduk pilu,
angin mendesah ragu,
bayangan tak lagi menari,
tertelan gelap sunyi.
Adakah harapan tersisa,
di ufuk yang tak lagi merona?
Atau hanya kenangan samar,
tentang hangat yang pernah benar?
Namun, di balik selimut malam,
ada janji tak pernah kelam,
bahwa meski ia tertutup awan,
mentari tetap setia bertahan.
Esok, ketika fajar datang,
dengan cahaya baru ia kan memantang,
menghapus sepi dan getir,
menghidupkan dunia yang terkapar lirih.
Dan jika kau merasa hilang,
dalam kabut tak berujung panjang,
ingatlah, cahayanya tak benar mati,
hanya menunggu waktu untuk kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H