Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelatihan Berkelanjutan, Belajar dari Prinsip Kerja AI

3 November 2024   16:38 Diperbarui: 3 November 2024   19:52 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, teori pembelajaran sosial menyoroti pentingnya interaksi sosial dalam proses belajar. Albert Bandura, dalam teorinya, menjelaskan bahwa individu dapat belajar melalui pengamatan dan imitasi dari orang lain. Dalam konteks pelatihan, kolaborasi dengan rekan-rekan atau mentor tidak hanya memperkaya pengalaman belajar tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung.

Misalnya, dalam pelatihan tim olahraga, anggota tim belajar satu sama lain melalui praktik dan pertandingan. Hal ini menciptakan sinergi yang meningkatkan performa keseluruhan tim. Di dunia profesional, kolaborasi antar anggota tim dapat mempercepat penguasaan keterampilan dan pengetahuan baru.

Program Pelatihan Berkelanjutan

Banyak perusahaan terkemuka telah menerapkan program pelatihan berkelanjutan untuk meningkatkan keterampilan karyawan mereka. 

1. Google, misalnya, dikenal dengan pendekatan pelatihannya yang mengutamakan pengembangan berkelanjutan. Melalui program g2g (Googler-to-Googler), karyawan diberdayakan untuk saling mengajari satu sama lain, menciptakan budaya belajar yang berkelanjutan. Hal ini tidak hanya meningkatkan keterampilan individual tetapi juga meningkatkan kerjasama dan inovasi di perusahaan.

2. IBM: Perusahaan teknologi global ini dikenal dengan program pelatihan berkelanjutan yang disebut IBM Skills Academy. Program ini menyediakan berbagai kursus dan sertifikasi dalam teknologi terbaru, seperti kecerdasan buatan, cloud computing, dan analisis data. Karyawan didorong untuk mengikuti pelatihan ini secara berkala, dan mereka bahkan memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dalam proyek nyata yang berkaitan dengan teknologi terkini. Hal ini membantu IBM tetap berada di garis depan inovasi dan memberikan karyawan keterampilan yang relevan di pasar yang terus berubah.

3.  Amazon: Di Amazon, pelatihan berkelanjutan juga menjadi bagian integral dari budaya perusahaan. Program Upskilling 2025 yang diluncurkan bertujuan untuk melatih lebih dari 100.000 karyawan untuk pekerjaan yang lebih teknis dan berbasis teknologi selama lima tahun ke depan. Program ini mencakup pelatihan dalam bidang seperti kecerdasan buatan, analisis data, dan cloud computing. Dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk terus belajar, Amazon tidak hanya meningkatkan keterampilan karyawan, tetapi juga memastikan bahwa mereka siap menghadapi tantangan industri masa depan.

4. Starbucks: Starbucks menerapkan pendekatan yang sama dalam pelatihan karyawan mereka. Melalui program College Achievement Plan, Starbucks menawarkan kesempatan bagi barista dan manajer untuk mendapatkan pendidikan perguruan tinggi secara gratis. Program ini tidak hanya meningkatkan keterampilan kerja mereka tetapi juga memberikan kesempatan untuk pengembangan karir jangka panjang. Karyawan yang merasa didukung dalam pendidikan mereka cenderung lebih terlibat dan loyal, yang pada gilirannya meningkatkan kualitas layanan pelanggan di toko-toko.

5. Microsoft: Microsoft menerapkan filosofi "learn-it-all" yang mendorong karyawan untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Program pelatihan mereka tidak hanya mencakup kursus formal, tetapi juga mendorong karyawan untuk terlibat dalam proyek lintas departemen yang memungkinkan mereka untuk belajar dari rekan kerja. Microsoft juga memiliki platform pembelajaran daring, Microsoft Learn, yang menyediakan akses ke berbagai sumber daya dan kursus terkait teknologi terkini. Dengan demikian, karyawan terus meningkatkan keterampilan mereka sambil berkontribusi pada proyek nyata di perusahaan.

Kesimpulan

Mengamati bagaimana AI dilatih dan berkembang memberi kita wawasan berharga tentang pentingnya pelatihan yang berkelanjutan dalam kehidupan manusia. Dengan memanfaatkan prinsip-prinsip neuroplastisitas, pembelajaran berbasis aktivitas, dan kolaborasi sosial, kita dapat mengoptimalkan kemampuan belajar kita. Seperti AI yang terus belajar dari data baru, kita pun harus terus berinvestasi dalam pelatihan dan pengembangan diri. Dengan begitu, kita dapat memastikan bahwa otak kita tidak hanya berkembang, tetapi juga mampu beradaptasi dengan cepat terhadap tantangan dan peluang baru di dunia yang terus berubah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun