Menurut Ellen Bialystok, seorang peneliti senior dalam bidang kognitif dan bahasa, kemampuan bilingual atau multilingual bahkan dapat memperlambat penurunan kognitif terkait usia.Â
"Pengalaman bilingual mengaktifkan dan memperkuat area otak yang terlibat dalam kontrol eksekutif," kata Bialystok. Artinya, kemampuan mengingat, fokus, dan multitasking dapat diperkuat dengan belajar bahasa.
Fleksibilitas Kognitif: Berpikir dengan Luwes
Kemampuan untuk mempelajari dan berganti bahasa menunjukkan fleksibilitas kognitif---kemampuan otak untuk beradaptasi dengan situasi baru. Fleksibilitas ini sangat penting untuk mengelola perubahan dan menyelesaikan masalah.Â
Individu multibahasa sering menunjukkan kemampuan untuk berpindah antar sistem bahasa, yang meningkatkan kemampuan mereka untuk berpikir cepat dan memecahkan masalah dengan efektif.
Studi yang diterbitkan dalam Journal of Cognitive Neuroscience menyebutkan bahwa individu bilingual memiliki reaksi lebih cepat dalam menyelesaikan tugas-tugas yang memerlukan pengambilan keputusan dibandingkan dengan individu monolingual.Â
Hal ini dikarenakan otak mereka lebih terbiasa berganti antara dua sistem bahasa, yang memperkuat kemampuan multitasking dan pengelolaan informasi.
Kreativitas dan Pemecahan Masalah
Tidak hanya berpikir secara analitis, kemampuan menguasai bahasa juga mengasah kreativitas. Proses belajar bahasa melibatkan penggunaan idiom, metafora, dan frasa khas yang menuntut pemahaman konteks dan interpretasi. Orang yang mahir dalam bahasa baru sering kali mampu melihat dunia dengan perspektif berbeda, memunculkan ide-ide kreatif dan solusi inovatif.
Dr. Aneta Pavlenko, seorang ahli linguistik terapan, menyatakan bahwa pengalaman bilingual atau multilingual membantu seseorang berpikir di luar kebiasaan. "Orang yang mampu mengolah informasi dalam berbagai bahasa sering memiliki pendekatan pemecahan masalah yang lebih kreatif," ujarnya.
Kecerdasan Linguistik: Unik dan Sulit Dipahami