Contoh: Tokoh Elizabeth Bennet dalam Pride and Prejudice karya Jane Austen adalah contoh karakter yang kuat dan kompleks, yang pertumbuhannya selama cerita menjadi salah satu daya tarik utama novel tersebut.
4. Dialog yang Autentik
Dialog yang efektif membantu menghidupkan karakter dan menggambarkan interaksi antar tokoh. Novelis harus bisa menulis dialog yang terdengar alami dan relevan dengan kepribadian masing-masing karakter. Dialog juga harus bisa menggerakkan cerita dan mengungkapkan sesuatu yang penting, baik tentang karakter maupun konflik cerita.
Contoh: Dalam novel The Catcher in the Rye, J.D. Salinger menggunakan dialog yang sangat sesuai dengan kepribadian tokoh utamanya, Holden Caulfield, untuk menggambarkan pergulatan batin dan sudut pandangnya yang unik tentang dunia.
5. Penciptaan Setting
Penulis novel harus memiliki kemampuan untuk menciptakan setting atau latar tempat yang mendukung cerita. Setting tidak hanya berfungsi sebagai tempat di mana peristiwa terjadi, tetapi juga harus bisa menciptakan suasana, atmosfer, dan membantu menggambarkan tema cerita. Deskripsi latar yang baik dapat membawa pembaca benar-benar masuk ke dunia yang diciptakan penulis.
Contoh: Dalam novel 1984 karya George Orwell, deskripsi dunia distopia yang penuh dengan kontrol pemerintah totaliter dan manipulasi informasi memberikan setting yang sangat kuat dan mempengaruhi suasana cerita secara keseluruhan.
6. Pengelolaan Sudut Pandang (Point of View)
Memilih sudut pandang yang tepat sangat penting untuk menentukan bagaimana cerita disampaikan. Apakah novel akan ditulis dari sudut pandang orang pertama, orang ketiga, atau sudut pandang omniscient (maha tahu)? Penguasaan sudut pandang memungkinkan penulis untuk lebih fleksibel dalam mengatur informasi apa yang diberikan kepada pembaca dan bagaimana pembaca melihat dan merasakan cerita.
Contoh: Dalam To Kill a Mockingbird karya Harper Lee, sudut pandang orang pertama dari tokoh Scout Finch memberikan keunikan perspektif anak kecil yang mencoba memahami kompleksitas dunia orang dewasa, terutama isu-isu sosial seperti rasisme.
7. Gaya dan Suara Penulisan