Daun kami hijau, menyentuh langit,Menari di angin, berbisik lembut pada bumi,Di sana, kehidupan bernyanyi dalam sunyi,Lebih berharga dari emas yang kau bawa.
Kau datang dengan janji mengkilap,
Menawar hutan kami dengan angka tak bermakna,
Namun, apa arti kertas itu dibanding udara,
Yang tiap hembusnya meneguhkan jiwa kami?
Air sungai mengalirkan cerita tua,
Rimbun pepohonan memeluk rahasia alam,
Setiap daun, setiap ranting, adalah nyawa,
Tak terhitung dengan gemerincing logammu.
Uangmu hanya bisikan fana,
Tak mampu membeli udara yang kami hirup,
Tak mampu mengganti suara burung di pagi hari,
Takkan bisa menghidupkan kembali apa yang kau bakar.
Daun kami adalah warisan anak cucu,
Yang tumbuh di tanah ini, kuat tak tergoyahkan,
Lebih berharga dari segala yang kau tawarkan,
Karena alam kami, adalah kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H