Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Melihat Kekuatan Retorika Martin Luther King dalam Pidato "I Have a Dream"

17 Oktober 2024   17:19 Diperbarui: 17 Oktober 2024   19:31 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

King memperjuangkan metode non-kekerasan dalam memperjuangkan hak-hak sipil. Baginya, perubahan sosial yang nyata harus dicapai melalui perdamaian dan dialog, bukan dengan kekerasan atau kebencian.

King menyatakan bahwa perjuangan untuk kebebasan tidak boleh jatuh ke dalam kepahitan atau balas dendam. Ia berkata, "We must not allow our creative protest to degenerate into physical violence." Dengan kata lain, ia menekankan bahwa perjuangan moral lebih penting daripada sekadar memenangi pertempuran fisik.

4. Persatuan Nasional

King juga menyentuh isu persatuan nasional, dengan harapan bahwa orang Amerika, tanpa memandang ras, dapat bersatu untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik. Ini termasuk tidak hanya bagi orang Afrika-Amerika, tetapi juga semua orang yang mengalami penindasan dan ketidakadilan.

King menggunakan simbol-simbol kebangsaan Amerika dan metafora geografis dalam pidatonya, seperti "from the prodigious hilltops of New Hampshire" hingga "the mighty mountains of New York," untuk menggambarkan kesatuan seluruh bangsa dalam perjuangan bersama melawan ketidakadilan. Ini menunjukkan visi kesatuan dan kebersamaan yang melintasi batas-batas rasial dan wilayah.

5. Harapan dan Optimisme

Terlepas dari ketidakadilan yang sedang terjadi, King menyampaikan pesan optimisme dan harapan. Ia meyakini bahwa perubahan itu mungkin dan bahwa keadilan akan datang jika orang berjuang bersama untuk itu. 

Pidatonya ditutup dengan penuh harapan, bahwa "one day this nation will rise up and live out the true meaning of its creed: 'We hold these truths to be self-evident, that all men are created equal.'" King secara konsisten menggunakan bahasa yang menggugah emosi dan membangkitkan harapan akan masa depan yang lebih baik.

Gaya Narasi King:

King menggunakan repetisi, metafora, dan kiasan Alkitab untuk memperkuat pesannya. Frasa "I have a dream" diulang berkali-kali, menciptakan kesan kuat tentang visinya yang optimis. Ia juga merangkai harapan dengan tantangan nyata, menciptakan keseimbangan antara kritik tajam terhadap ketidakadilan dan keyakinan bahwa perubahan damai adalah mungkin.

Keseluruhan pidato membawa pesan yang jelas: perjuangan untuk keadilan tidak hanya diperlukan, tetapi juga harus dilakukan dengan damai dan penuh harapan untuk masa depan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun