Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Menulis apa saja yang mungkin dan bisa untuk ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Mata Terpaksa Berbicara

16 Oktober 2024   18:46 Diperbarui: 16 Oktober 2024   19:05 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika mata terpaksa berbicara, ia tak akan mampu berbohong, sebab di sana tersimpan luka, yang tak terucap oleh lidah yang kaku.

Tatapannya akan menuturkan rahasia,
tentang rindu yang tersembunyi di balik kelopak, tentang tangis yang tertahan di sudut pandang, dan janji-janji yang tak pernah datang.

Jika mata terpaksa berbicara,
mungkin ia akan menggambarkan rasa,
yang tak mampu dilukiskan kata-kata,
tentang cinta, benci, dan nestapa.

Mata tahu lebih banyak dari yang terlihat,
ia memeluk kenangan yang tak pernah habis,
dan mengungkapkan semuanya dalam sekejap, jika mulut tak lagi bisa menangis.

Maka jika mata berbicara,
dengarlah baik-baik suaranya,
karena dari sana lahir kejujuran,
yang tak pernah disuarakan kata.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun