Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bumi Berhenti Berputar Mendengar Tangismu

16 Oktober 2024   17:34 Diperbarui: 17 Oktober 2024   00:00 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Saat air matamu jatuh,bumi sejenak terhenti, tersentak. Porosnya tercekik kesedihan,
langit pun menunduk kelabu.

Rintihmu menyayat ruang,
menerobos di antara deru angin,
gunung-gunung merunduk pilu,
hutan menjadi bisu,
tak ada lagi burung bernyanyi.

Bulan tertutup muram,
cahayanya pudar dalam getir malam,
tak sanggup menatap pedih di wajahmu.
Dan angin bahkan enggan berhembus,
terhenti dalam kelelahan menyaksikan
penderitaan yang tak terlukiskan.

Mentari juga tak mampu bersinar,
tersembunyi di balik kabut luka,
terkurung dalam gelap yang enggan pergi,
seolah tunduk pada dukamu.

Setiap detak jantungmu retak,
membelah laut, memecah langit.
Alam terpaku dalam keheningan,
seakan enggan mengalirkan waktu.

Bumi berhenti berputar,
karena tangismu yang abadi,
mengikat segalanya dalam derita
yang tak mampu ditanggung semesta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun