Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mengapa Penting untuk Membangun Kecerdasan Emosional Anak?

13 Oktober 2024   23:31 Diperbarui: 14 Oktober 2024   07:27 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecerdasan emosional (emotional intelligence) semakin diakui sebagai salah satu keterampilan terpenting dalam perkembangan anak. Kemampuan untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi, baik diri sendiri maupun orang lain, adalah dasar bagi hubungan sosial yang sehat dan keberhasilan di masa depan.

 Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa anak dengan kecerdasan emosional yang tinggi cenderung lebih baik dalam hal akademik, memiliki keterampilan sosial yang lebih kuat, serta lebih mampu menghadapi stres.

Apa Itu Kecerdasan Emosional?

Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk menyadari dan mengatur emosi sendiri serta merespons emosi orang lain dengan cara yang tepat. Daniel Goleman, seorang psikolog dan penulis buku Emotional Intelligence, mengatakan bahwa kecerdasan emosional memiliki lima komponen utama: kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial. 

Dalam konteks anak-anak, ini berarti mereka mampu memahami perasaan mereka, mengekspresikan emosi dengan cara yang sehat, dan membangun hubungan yang positif dengan orang lain.

Langkah-Langkah Membangun Kecerdasan Emosional Anak

1. Kenalkan Beragam Emosi Sejak Dini
Langkah pertama dalam membangun kecerdasan emosional adalah mengenalkan berbagai emosi kepada anak. Anak-anak seringkali merasa marah, sedih, atau frustasi, tetapi belum tentu bisa mengidentifikasi perasaan tersebut. 

Orang tua bisa membantu dengan mengenalkan kata-kata yang menggambarkan emosi, misalnya, "Kamu tampak marah karena mainanmu rusak," atau "Kamu merasa sedih karena temanmu pulang lebih awal."

Menurut John Gottman, seorang ahli psikologi dan penulis buku Raising an Emotionally Intelligent Child, anak-anak yang diajari untuk mengenali emosi sejak dini cenderung lebih baik dalam mengatasi masalah emosional di kemudian hari.

2. Berikan Contoh Pengelolaan Emosi yang Baik

Anak-anak belajar dari orang tua mereka. Jika orang tua menunjukkan cara mengelola stres atau kemarahan dengan tenang, anak cenderung akan meniru perilaku ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun