Pendidikan di China memiliki fondasi yang kuat, salah satunya adalah pengajaran aksara Hanzi, sistem penulisan bahasa Mandarin yang kompleks. Proses belajar aksara Hanzi tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi, tetapi juga berperan besar dalam membentuk karakter dan kecerdasan anak-anak sejak dini.Â
Dengan ribuan karakter yang harus dihafal dan ditulis secara teratur, anak-anak di China mendapatkan latihan kognitif yang mendalam, yang berperan penting dalam pengembangan otak dan keterampilan berpikir mereka.
Literasi Aksara Hanzi: Tantangan Kognitif Sejak Dini
Aksara Hanzi berbeda dari sistem alfabet fonetik. Setiap karakter Hanzi terdiri dari beberapa goresan yang harus diikuti dalam urutan yang tepat, serta memiliki makna tersendiri. Ini memberikan tantangan kognitif yang unik bagi anak-anak, karena mereka harus menggunakan memori visual, pengenalan pola, dan kemampuan logis untuk mempelajari setiap karakter.
Menurut penelitian dari Beijing Normal University, pengajaran Hanzi pada usia dini meningkatkan kemampuan memori dan pemrosesan informasi. Belajar Hanzi mengaktifkan berbagai area otak, memperkuat sambungan saraf yang terkait dengan pengenalan visual dan pengambilan keputusan. Dr. Judy Willis, ahli neurologi dan pendidikan, mencatat bahwa belajar bahasa dengan karakter kompleks seperti Hanzi meningkatkan kemampuan anak dalam memecahkan masalah dan berpikir kreatif.
Pembentukan Karakter: Disiplin dan Ketekunan
Proses belajar aksara Hanzi menuntut ketekunan dan disiplin. Setiap anak harus belajar sekitar 500-800 karakter di sekolah dasar, dan ini dilakukan dengan latihan berulang. Pengulangan ini mengajarkan anak-anak ketekunan dan kesabaran, yang merupakan keterampilan hidup yang sangat penting.
Menurut Profesor Zhou Guoxiang dari East China Normal University, pengajaran aksara Hanzi yang disiplin membantu anak-anak membangun keterampilan berpikir sistematis dan logis. Selain itu, latihan rutin ini membantu membangun disiplin diri dan kesadaran terhadap detail, keterampilan yang sangat berguna di bidang akademik maupun kehidupan sehari-hari.
Koneksi Antara Literasi dan Kecerdasan
Proses belajar Hanzi juga meningkatkan kemampuan bahasa dan pemahaman fonologis anak-anak. Mereka tidak hanya belajar membaca dan menulis, tetapi juga memahami hubungan antara bunyi dan makna yang lebih kompleks melalui sistem Pinyin, yang menjadi pendamping pengajaran Hanzi. Ini menciptakan fondasi yang kuat untuk keterampilan bahasa lisan dan mempercepat pengembangan pemahaman kognitif.
Bahkan, laporan dari Program for International Student Assessment (PISA) menempatkan siswa China di peringkat teratas dalam hal literasi, matematika, dan sains. Hal ini menunjukkan bahwa dasar literasi yang kuat, termasuk literasi Hanzi, berperan penting dalam meningkatkan kecerdasan anak-anak di China.