Di Kanada, kurikulum pendidikan mengintegrasikan seni dan kreativitas dalam hampir semua mata pelajaran. Siswa diajak untuk menemukan solusi kreatif dalam masalah ilmiah maupun sosial. Mereka belajar untuk tidak hanya memecahkan masalah dengan cara konvensional, tetapi juga dengan pendekatan yang inovatif dan berbeda.
11. Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif
Umpan balik yang jelas dan konstruktif bisa membantu siswa mengembangkan pemikiran kritis. Guru harus mengajarkan siswa untuk melihat umpan balik sebagai bagian dari proses belajar yang membuat mereka lebih baik, bukan sebagai kritik yang bersifat menjatuhkan.
Carol Dweck, melalui teorinya tentang growth mindset, menekankan pentingnya umpan balik yang konstruktif dalam membantu siswa berkembang. Menurut Dweck, dengan umpan balik yang membangun, siswa akan belajar untuk tidak takut gagal dan terus memperbaiki diri.
Di Australia, guru memberikan umpan balik yang detail dan personal kepada siswa setelah tugas atau ujian. Umpan balik ini dirancang untuk membantu siswa memahami kelemahan mereka dan bagaimana mereka bisa meningkat. Dengan begitu, siswa didorong untuk terus berpikir kritis tentang kinerja mereka dan berusaha untuk berkembang lebih baik.
Dengan menanamkan kemampuan berpikir kritis sejak usia dini, siswa akan lebih siap menghadapi dunia yang semakin kompleks dan cepat berubah. Mereka akan memiliki keterampilan untuk menganalisis informasi secara mendalam, membuat keputusan yang bijak, dan memecahkan masalah dengan solusi yang tepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H