Dalam logika formal, ada prinsip non-contradiction, yang menyatakan bahwa dua pernyataan yang bertentangan tidak bisa keduanya benar pada saat yang sama. Jadi, kita harus berhati-hati agar argumen kita selalu konsisten dari awal sampai akhir.
Contoh Kasus
Jika kita berdebat bahwa "Pemerintah harus memperkuat regulasi lingkungan," dan kemudian mengatakan, "Tapi regulasi lingkungan terlalu memberatkan bisnis," maka kita akan terlihat tidak konsisten. Lawan debat akan langsung menangkap ini dan memanfaatkan kontradiksi tersebut untuk melemahkan argumen kita. Pastikan bahwa setiap pernyataan yang kita buat selaras dengan argumen utama kita.
Kesimpulan
Menyusun argumen yang valid dalam debat memerlukan pemahaman yang baik tentang premis, penggunaan data dan fakta, struktur argumen, penghindaran kesalahan logika, serta konsistensi. Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, kamu tidak hanya akan tampil lebih meyakinkan dalam debat, tetapi juga akan lebih sulit untuk dipatahkan. Ingat, debat bukan hanya soal siapa yang berbicara lebih keras, tetapi tentang siapa yang bisa menyampaikan argumen yang paling rasional dan logis. Selamat mencoba!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H