Teori dan Pendapat Kritis
1. Teori Kekuasaan AbsolutÂ
Montesquieu dalam The Spirit of the Laws menjelaskan bahwa kekuasaan absolut cenderung mengarah pada tirani dan penyalahgunaan kekuasaan. Ketika kekuasaan tidak dibatasi oleh institusi yang independen, hukum akan digunakan untuk melindungi penguasa dan menindas rakyat. Dalam sistem tirani, hukum tidak lagi berfungsi untuk keadilan tetapi menjadi alat untuk menegakkan kekuasaan.
2. Teori Totalitarianisme
 Hannah Arendt, dalam The Origins of Totalitarianism, menjelaskan bahwa totalitarianisme adalah bentuk pemerintahan di mana negara mengendalikan semua aspek kehidupan masyarakat dan menggunakan hukum sebagai alat untuk mengendalikan dan menindas. Dalam sistem totalitarian, hukum bukan lagi mekanisme untuk melindungi hak individu tetapi menjadi instrumen penindasan yang keras. Rakyat sering kali dipaksa untuk memilih antara penyerahan total pada rezim atau perlawanan yang bisa berakhir fatal.
3. Pendapat Robert MichelsÂ
Robert Michels dalam Political Parties mengemukakan Hukum Besi Oligarki, yang menunjukkan bahwa dalam organisasi besar, termasuk negara, kekuasaan cenderung terkonsentrasi pada sekelompok kecil individu. Ketika kekuasaan ini tidak dibatasi, hukum digunakan untuk melindungi kepentingan elit penguasa, dan rakyat dihadapkan pada kondisi yang sangat tidak adil. Menurut Michels, dalam sistem di mana kekuasaan sangat terpusat, hukum menjadi alat untuk mempertahankan kekuasaan dan bukan untuk melindungi keadilan.
4. Pendapat Michel FoucaultÂ
Michel Foucault dalam Discipline and Punish mengamati bagaimana kekuasaan dan pengetahuan digunakan untuk mengontrol masyarakat. Dalam konteks tirani, hukum menjadi alat yang digunakan untuk menciptakan ketertiban dengan cara-cara represif. Foucault berpendapat bahwa dalam sistem tirani, hukum sering kali digunakan untuk menciptakan kondisi di mana rakyat harus memilih antara hidup dalam penindasan atau mati akibat perlawanan terhadap sistem yang menindas.
Tindakan yang Harus Diambil
1. Pemberdayaan Masyarakat dan Aktivisme Masyarakat harus berani melawan tirani melalui aktivisme dan perjuangan kolektif. Aktivisme yang terorganisir dapat membantu menekan kekuasaan tirani dan mendorong reformasi sistemik. Kesadaran publik dan solidaritas adalah kunci dalam menghadapi rezim  yang menindas.