Mohon tunggu...
RUDI SINABA
RUDI SINABA Mohon Tunggu... Pengacara - Penulis freelance artikel hukum pada Legal-is-MyLife.blogspot.com

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah. Pendidikan S2 Hukum

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Dagang adalah Seni, Rahasia Sukses Orang Tiongkok. Oleh : Rudi Sinaba

16 September 2024   19:19 Diperbarui: 16 September 2024   21:30 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam dunia perdagangan global, orang Tiongkok telah lama dikenal sebagai pelaku bisnis ulung dengan keahlian yang hampir seperti seni. Dari pasar tradisional hingga platform perdagangan internasional, mereka mengintegrasikan filosofi dan strategi yang mendalam untuk meraih kesuksesan. Artikel ini mengulas bagaimana konsep "dagang sebagai seni" berakar dalam sejarah dan filosofi Tiongkok, serta bagaimana hal ini memengaruhi kesuksesan mereka di dunia bisnis.

1. Sejarah Perdagangan Tiongkok

Perdagangan Tiongkok memiliki akar yang dalam, yang dapat ditelusuri kembali ke Dinasti Han (206 SM -- 220 M). Jalur Sutra, yang menghubungkan Tiongkok dengan Eropa, adalah salah satu contoh awal dari jaringan perdagangan internasional. Jalur ini tidak hanya memungkinkan pertukaran barang, tetapi juga pertukaran budaya dan pengetahuan, yang membentuk fondasi filosofi perdagangan Tiongkok.

Pada masa Dinasti Ming (1368--1644), Tiongkok juga dikenal dengan kapal-kapal besar yang menjelajahi samudera untuk perdagangan internasional, mencerminkan keterampilan navigasi dan strategi perdagangan yang canggih. Perdagangan rempah-rempah, sutra, dan porselen menjadi simbol kesuksesan Tiongkok di pasar global.

2. Filosofi Perdagangan Tiongkok

Filosofi Tiongkok yang memengaruhi perdagangan termasuk Konfusianisme dan Taoisme.

Konfusianisme, yang diajarkan oleh Kong Fuzi, menekankan pentingnya etika, keharmonisan, dan hubungan sosial yang baik dalam bisnis. Konsep Ren (kemanusiaan) dan Li (protokol) dalam Konfusianisme memandu pedagang untuk membangun hubungan yang solid dan terpercaya dengan mitra bisnis mereka.

Taoisme, dengan ajaran Laozi, mengajarkan tentang keseimbangan dan aliran alami. Prinsip Wu Wei (tidak bertindak melawan arus) mengajarkan pentingnya beradaptasi dengan keadaan dan mengikuti alur alami pasar tanpa paksaan. Ini diterjemahkan ke dalam strategi bisnis yang fleksibel dan responsif terhadap perubahan.

Prinsip Dasar Yin dan Yang

Yin dan Yang adalah konsep dualitas dalam Taoisme yang menggambarkan kekuatan-kekuatan yang saling bertentangan namun saling melengkapi.

Yin biasanya dikaitkan dengan sifat-sifat seperti kegelapan, pasif, kelembutan, dan feminin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun