Mohon tunggu...
Rudi S. Prawira
Rudi S. Prawira Mohon Tunggu... profesional -

Kadang terlintas keinginan corat-coret

Selanjutnya

Tutup

Money

Belum Saatnya Petani Merdeka

25 September 2013   00:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:26 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Badan Usaha Milik Petani tidak lagi menjadi hal yang penting bagi kebijakan pemerintah, karena lebih tergiur keuntungan sesaat yang didatangkan dari pembangunan industri manufaktur.

Pertanian hanya sebuah sektor pinggiran yang merugikan, padahal di saat kita tertinggal dari negara tetangga, kita seolah kebakaran jenggot panik karena selalu impor, dan semua itu menjadi permainan "pelaku-pelaku politik saling tawar" pemilik kepentingan.

Impor benih, impor daging, impor garam, impor bawang, lebih mengasikkan untuk saling menyerang di antara politisi.

"Di mana kepentingan petani dan pertanian yang sejatinya harus diperjuangkan melalui proses budidaya dengan transformasi teknologi yang mampu mengatasi masalah kebutuhan masyarakat banyak di negara agraris ini?".

Selamat Hari Tani 24 September 2013.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun