Badan Usaha Milik Petani tidak lagi menjadi hal yang penting bagi kebijakan pemerintah, karena lebih tergiur keuntungan sesaat yang didatangkan dari pembangunan industri manufaktur.
Pertanian hanya sebuah sektor pinggiran yang merugikan, padahal di saat kita tertinggal dari negara tetangga, kita seolah kebakaran jenggot panik karena selalu impor, dan semua itu menjadi permainan "pelaku-pelaku politik saling tawar" pemilik kepentingan.
Impor benih, impor daging, impor garam, impor bawang, lebih mengasikkan untuk saling menyerang di antara politisi.
"Di mana kepentingan petani dan pertanian yang sejatinya harus diperjuangkan melalui proses budidaya dengan transformasi teknologi yang mampu mengatasi masalah kebutuhan masyarakat banyak di negara agraris ini?".
Selamat Hari Tani 24 September 2013.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H