Mohon tunggu...
Healthy Pilihan

Oplosan Masih Merenggut Korban Jiwa

12 Juli 2016   21:48 Diperbarui: 12 Juli 2016   22:09 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun masalah peredaran oplosan telah mendapatkan atensi tertinggi dari pimpinan kepolisian, namun oplosan tetap memakan korban jiwa selama bulan Ramadhan 2016 lalu. Berikut daftar korban opolosan di berbagai daerah selama Ramadhan 2016 lalu.

1. Pada malam takbiran hari pertama Lebaran Idul Fitri, satu orang meninggal dunia dan Sembilan korban lainnya dirawat di rumah sakit setelah mengkonsumsi oplosan di Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat. Korban seluruhnya pria, korban meninggal berumur 18 tahun dan korban lainnya yang dirawat berumur  19 hingga 20 tahun.

2. Pada 5 Juli 2016, polisi di Majalengka Jawa Barat berhasil menyelamatkan sekelompok pemuda yang sedang berpesta oplosan di Lapangan Penjalin Kidul. Polisi mengamankan pemuda dan pemudi yang terlibat pesta oplosan sebelum jatuh korban jiwa. Oplosan yang disita polisi ialah minuman beralkohol jenis arak dan minuman berenergi.

3. Satu orang tewas dan satu berhasil diselamatkan petugas medis setelah menggelar pesta oplosan dengan bahan alkohol medis apotik yang dicampur minuman berenergi pada 9 Juli 2016 di Kampung Babakan, Desa Wangunjaya, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat. Menurut keterangan pelaku pesta oplosan, alkohol medis dibeli di apotik depan kantor Kecamatan Cikalong Wetan.  

4. Pelajar SMA berumur 17 tahun meninggal dunia pada 26 Juni 2016 setelah menggelar pesta oplosan bersama rekan-rekannya di Kampung Saar Genggong, Desa Karang Tanjung, Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat. Selain menewaskan pelajar pria itu, oplosan juga membuat tiga rekannya dirawat intensif di rumah sakit setempat. Bahan baku oplosan yang dipakai pesta itu ialah alkohol medis 70 persen, obat batuk cair, pil dextro dan minuman suplemen. Seluruh bahan baku didapatkan di apotik.  

5. Aparat kepolisian di Banyuwangi berhasil menyelamatkan 12 pemuda dari kematian saat pesta oplosan di halaman sekolah taman kanak-kanak (TK) “Khotijah” dusun Rukem, Desa Kemiri Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi. Mereka menggelar pesta oplosan untuk merayakan kemenangan setelah sebulan berpuasa. Bahan baku oplosan diantaranya ; apotik medis 70 persen, obat batuk dan minuman suplemen.

6. Pada 20 Juni 2016, perempuan berumur 19 tahun ditemukan tewas di rumahnya di Kampung Sindang Reret, Cipawitra Kota Tasikmalaya. Korban tewas setelah diketahui mengkonsumsi campuran alkohol medis 70 persen yang dicampur pemanis buatan dan larutan penyegar . Menurut keterangan polisi, sebelumnya  korban mencari minuman beralkohol jenis arak lokal di pasaran. Karena tidak mendapatkannya, korban kemudian mencari alkohol medis di apotik dan mencampurnya dengan minuman penyegar dan pemanis.

7. Satu remaja pria tewas dan lainnya dirawat di Rumah Sakit dalam setelah menggelar pesta oplosan di Karangpawitan, Garut Jawa Barat pada 4 Juni 2016. Menurut keterangan dari AJ, salah  satu korban selamat,  oplosan mudah didapatkan di Garut meskipun pemerintah  setempat sudah melakukan pemusnahan terhadap berbagai jenis minuman beralkohol tanpa ijin yang terjaring dalam operasi pekat.

Untuk mencegah adanya korban jiwa akibat oplosan, maka diperlukan pendekatan lain seperti pendidikan di sekolah, kelompok masyarakat dan keluarga mengenai bahaya oplosan.

Pemerintah, melalui Kementerian terkait seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Pendidikan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Perdagangan harus mengambil inisiatif dan duduk bersama mengatasi bahaya laten oplosan bagi generasi muda sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya (tupokja) masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun