Mohon tunggu...
Rudhy Prasastio
Rudhy Prasastio Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Mahasiswa S1 Program Studi Manajemen di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Evaluasi Kinerja Kominfo dan BSSN: Tanggapan Terhadap Serangan Ransomware 2024

29 Juni 2024   17:00 Diperbarui: 29 Juni 2024   17:02 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 2024, Indonesia dihadapkan pada salah satu serangan siber terbesar dalam sejarahnya. Pusat Data Nasional Sementara (PDNS), yang mengelola data dari 73 kementerian dan lembaga serta ratusan pemerintah daerah, diserang oleh ransomware bernama LockBit 3.0. Serangan ini mengguncang sistem pemerintahan, menimbulkan kekhawatiran besar mengenai keamanan data nasional.

Latar Belakang Serangan

Ransomware LockBit 3.0 berhasil menembus sistem keamanan PDNS pada Juni 2024. Para peretas meminta tebusan sebesar Rp 131 miliar (sekitar 8 juta dolar AS) untuk memulihkan data yang dienkripsi. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), menolak untuk membayar tebusan ini dan memilih untuk menghadapi peretas dengan langkah-langkah mitigasi dan investigasi.

Tanggapan Awal Kominfo dan BSSN

Setelah serangan terjadi, Kominfo dan BSSN segera mengambil tindakan. Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, bersama dengan Kepala BSSN, Hinsa Siburian, langsung mengadakan rapat darurat dengan Presiden Joko Widodo. Fokus utama pertemuan ini adalah mengevaluasi kerentanan sistem dan merumuskan strategi pemulihan yang cepat.

Kominfo mengirimkan tim khusus untuk bekerja sama dengan KPU dan lembaga terkait lainnya dalam mengumpulkan data yang terpengaruh dan melakukan audit forensik. Sementara itu, BSSN memimpin investigasi teknis untuk melacak sumber serangan dan memperkuat pertahanan siber nasional.

Langkah-Langkah Mitigasi

Tindakan mitigasi yang dilakukan mencakup:

  1. Penutupan Akses Sementara: Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, akses ke PDNS ditutup sementara. Hal ini memungkinkan tim keamanan untuk menilai skala serangan tanpa gangguan eksternal.

  2. Audit Forensik: Tim audit forensik ditugaskan untuk menganalisis bagaimana peretas bisa menembus sistem. Ini termasuk penelusuran jejak digital yang ditinggalkan oleh peretas.

  3. Pemulihan Data: Upaya pemulihan data dilakukan dengan menggunakan cadangan (backup) yang tersedia. Namun, ini memerlukan waktu dan tidak bisa menjamin pemulihan 100%.

  4. Koordinasi dengan Pihak Internasional: BSSN bekerja sama dengan badan keamanan siber internasional untuk mendapatkan bantuan dan saran mengenai cara menangani ransomware LockBit 3.0.

Evaluasi Kinerja Kominfo dan BSSN

Meskipun respons Kominfo dan BSSN cepat dan terkoordinasi, beberapa kritik muncul terkait kesiapan awal dan ketahanan sistem. Berikut adalah beberapa poin evaluasi:

  1. Kesiapan dan Respons Awal: Respons cepat terhadap serangan patut diapresiasi. Namun, adanya kerentanan yang bisa dimanfaatkan oleh peretas menunjukkan bahwa ada kekurangan dalam sistem pertahanan awal.

  2. Transparansi dan Komunikasi: Kominfo dan BSSN telah berusaha untuk transparan dalam komunikasi dengan publik mengenai status serangan dan langkah-langkah yang diambil. Ini penting untuk menjaga kepercayaan publik.

  3. Kolaborasi Antar Lembaga: Kerja sama antara berbagai lembaga pemerintah menunjukkan bahwa ada koordinasi yang baik. Namun, perlu diperbaiki lebih lanjut untuk memastikan respon yang lebih cepat dan efektif di masa depan.

  4. Penguatan Infrastruktur Siber: Peristiwa ini menjadi peringatan bagi Kominfo dan BSSN untuk memperkuat infrastruktur siber. Investasi lebih besar dalam teknologi keamanan dan pelatihan personel sangat dibutuhkan.

Pelajaran yang Dipetik

Kasus ini memberikan beberapa pelajaran penting:

  • Pentingnya Cadangan Data: Memiliki sistem cadangan yang andal dapat menjadi penyelamat dalam situasi krisis.
  • Keamanan Berlapis: Mengimplementasikan sistem keamanan berlapis dapat mencegah serangan serupa di masa depan.
  • Kesadaran dan Pelatihan: Meningkatkan kesadaran dan pelatihan bagi semua pegawai pemerintah mengenai ancaman siber dan langkah-langkah pencegahannya.

Penutup

Serangan ransomware pada PDNS di tahun 2024 menjadi ujian besar bagi Kominfo dan BSSN. Respons yang cepat dan tindakan mitigasi yang dilakukan menunjukkan kesiapan dalam menghadapi krisis, namun juga menyoroti area yang perlu diperbaiki. Evaluasi menyeluruh dan langkah-langkah perbaikan harus menjadi prioritas untuk memastikan keamanan data nasional di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun