Mohon tunggu...
Rudhotul Muhtasanah
Rudhotul Muhtasanah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Mahasiswi Program studi kimia fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menepis Keluh

20 Desember 2021   21:47 Diperbarui: 20 Desember 2021   21:59 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hidup bagai bentuk merajut asa

Dapat direncana tapi tak semua menjadi realita

Sulit diterima, tapi ini sudah jadi takdirnya

Berucap penuh keluh

Kembali bangkit untuk maju

Tepis semua keluh

Berdiri dengan kukuh

Yakinkan dengan teguh

Walau seringkali merengkuh

Gagal bukan berarti jatuh

Bahagia tak harus kaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun