Mohon tunggu...
Rudi Hartono
Rudi Hartono Mohon Tunggu... PNS -

Ingin seperti padi: Semakin berisi semakin merunduk

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memaknai Tahun Baru Hijriah

12 Oktober 2015   10:29 Diperbarui: 12 Oktober 2015   10:31 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Seperti tidak terasa, sebentar lagi umat Islam akan memasuki tahun baru 1347 Hjriah. Berbeda dengan tahun Masehi, pergantian tahun Hijrah terkesan biasa-biasa saja.

Hal ini disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, sebagian besar umat Islam hati-hati dalam memperingati apalagi merayakannya seperti tahun baru Masehi, agar tidak melanggar ajaran Islam. Kedua, secara resmi negara kita tidak menganut  sistem penanggalan Hijrah, melain penanggalan Masehi. Sungguh pun begitu Pemerintah menetapkan tanggal 1 Muharram sebagai hari libur nasional; sama dengan setiap tanggal 1 Januari.

Di kalangan masyarakat Islam sendiri terdapat perbedaan dalam menyambut dan merayakannya. Ada yang melarang, ada yang "berlebihan", dan ada yang pertengahan. Masing-masing punya argumen (dalil) baik naqli (berdasarkan nash) maupun aqli (pemikiran). Tetapi hal itu tak perlu dipertentangkan karena tidak menyangkut pokok-pokok ajaran Islam (aqidah). Yang harus digarisbawahi penyambutan tahun baru islam tidak boleh bertentangan dengan roh dan semangat ajaran Islam itu sendiri. 

Tahun pertama Hijrah dimulai sejak Nabi Muhammad SAW melakukan Hijrah dari Makkah ke Madinah, tahun 622 M.

Kalender Islam menggunakan peredaran bulan sebagai acuannya (sehingga sering juga disebut tahun Qamariah), berbeda dengan kalender biasa (kalender Masehi) yang menggunakan peredaran Matahari (Syamsiah).

Penentuan dimulainya sebuah hari dan tanggal pada Kalender Hijriah dimulai ketika terbenamnya matahari. Berbeda sistem Kalender Masehi yang dimulai pada pukul 00.00 dini hari. 

Kalender Hijriah adalah kalender yang digunakan umat Islam dalam menentukan tanggal atau bulan yang berkaitan dengan ibadah, atau hari-hari penting lainnya. 

Di beberapa negara yang berpenduduk mayoritas Islam, Kalender Hijriah digunakan sebagai sistem penanggalan sehari-hari.

Memaknai Hijriah

Di atas disebutkan bahwa tahun baru hijrah dimulai dari peristiwa hijrah (pindah) Nabi Muhammad SAW dan kaum Muslimin lainnya dari Mekkah ke Yastrib (Madinah). Hal itu dilakukan umat Islam untuk mendapat tempat kediaman yang lebih baik daripada tempat tinggal sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun