Â
Lambang Negara Russia (republika.co.id)
Kelahiran pesawat udara juga terinspirasi oleh Garuda.
Agama Hindu juga banyak berkaitan dengan Garuda, menganggapnya sebagai binatang suci. Kendaraan Dewa Wisnu adalah Garuda.
Meniru yang di India, raja-raja Hindu di Pulau Jawa ada juga yang membuat patungnya dengan mengendarainya Garuda tersebut. Sebagian dari arca tersebut dapat dilihat di musium Jakarta.Â
Arca-arca garuda banyak terdapat di negara Asia Tenggara lainnya, yang banyak dipenagruhi agama Hindu.
Di Indonesia banyak sekali patung dan lukisan peninggalan agama Hindu kita temui di berbagai daerah di Indonesia. Bukan hanya di Pulau Jawa dan Bali saja, tetapi juga di Sumatera.
Di Pulau Dewata Bali ada patung Garuda Kencana yang belum selesai pembuatannya. Walaupun belum selesai tetapi sudah kelihatan artistiknya. Banyak orang yang berkunjung ke tempat tersebut berdecak kagum menyaksikannya. Sungguh ahli yang empunya patung.
Di Indonesia, Garuda tidak hanya dijadikan lambang Negara tetapi juga nama maskapai penerbangan nasional (Maskapai penerbangan Garuda), merek sepatu (eagle), lambang televisi (RCTI, Metro TV), produk makanan (Kacang Garuda), dan sebutan untuk skuad sepakbola negara kita. Bahkan ada dua: garuda senior dan garuda junior (muda).
Garuda dalam Agama Hindu dan Pengaruhnya di Indonesia
Dalam agama Hindu banyak hewan-hewan yang dianggap suci. Selain Garuda, ada Sapi, Ular, Gajah, Kera. Keterkaitan itu agaknya tak lepas dari keberadaan hewan-hewan tersebut yang memang banyak terdapat di India, tempat lahir dan berkembangnya agama tersebut.
Agama Hindu juga menyebar ke Indonesia. Penyebaran berjalan lancar karena sistem kepercayaan yang menganut anismisme-dinamisme hampir sama dengan ajaran agama Hindu.
Dalam perkembangannya Garuda yang terdapat dalam agama Hindu disesuaikan dengan kepentingan lokal.
Diciptakan kisah, legenda, mitos. Biasanya dikaitkan dengan raja, kerajaan atau orang-orang pilihan, manusia setengah Dewa. Tidak untuk manusia biasa.
Kalau kita simak kisah-kisah tersebut syarat dengan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal dalam menjaga keberlangsungan kerajaan, harmonisasi hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia-alam dengan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Garuda dalam Cerita Rakyat
Salah satu mitos tentang Garuda yang hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat terdapat pada Suku Melayu Petalangan, di Kecamatan Bandar Petalangan, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Dalam cerita itu disebutkan Garuda adalah makhluk yang sakti, sama seperti Dewa, Peri, Mambang, Jembalang, Orang Bunyian (ada juga yang menyebutkan Orang Halus), dan Jin.
Garuda punya kerajaan, sama seperti manusia, dan tentu punya istana juga. Istananya digambarkan sangat cantik, berkilat-kilat seperti kaca. Tempat tinggalnya di atas Lawang-lawang Langit.
Rakyatnya pun banyak. Rajanya disebut Raja Garuda.
Bentuknya unik, kepalanya seperti manusia, badannya berbulu, bersayap seperti burung Elang atau Rajawali itu. Bisa mengubah-ubah dirinya, bisa kecil bisa besar. Bentuknya mirip dengan Garuda yang menjadi lambang Negara Thailand.
Garuda jarang turun ke bumi. Turun kalau sudah lapar. Biasanya turun waktu raja mengadakan kenduri besar. Bau makan-minum dan sorak-tempik orang yang bersukaria dapat diketahuinya dari jauh.