Bekas Wakil PM Muhyiddin Yassin memberikan keterangan usai dipecat dari kabint oleh PM Najib Tun Razak. utusan online.
Setelah diserang kiri-kanan, di dalam maupun di luar pemerintahan, termasuk dari media dan pengamat luar negeri, PM Najib Tun Razak, semakin kalap.
Puncaknya beliau melakukan resuffle kabinet. Korbannya tak tanggung-tanggung antara lain wakil PM Muhyiddin Yassin. Beruntung belum dipecat dari partai. Beliau ini punya jabatan sangat strategis di partai UMNO, Wakil Presiden partai, yang secara tradisional akan menjadi PM bila PM yang menjabat mengundurkan diri atau selesai jabatannya.
Menurut Najib resuffle kabinet yang dilakukannya itu sangat sulit tetapi harus dilaksanakan untuk mendapatkan "satu pasukan jitu, terbaik".
Akhir-akhir ini Muhyiddin Yassin memang mulai berani menyuarakan hal-hal yang dianggap tak betul, sehingga suaranya berlawanan kemauan penguasa yang di dalamnya dia juga ikut serta.
Tak mau seperti duri dalam daging, Najib mengambil tindakan tegas, memecatnya dari kabinet.
Selain itu dia juga mengganti Jaksa Agung Abdul Gani Patail, yang saat ini sedang menangani dugaan kasus korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB), semacam perusahaan negara.
Terkait dengan kasus 1MDB tersebut, Mantan PM Dr. Mahathir Muhammad juga menyerangnya. Beberapa kali pertemuan yang diahadirinya dibubarkan polisi Malaysia. Tetapi suara-suaranya di media sosial tak bisa diberhentikan. Sebagian rakyat Malaysia nampaknya percaya dengan apa yang dikatakan Mahathir mUhammad tersebut.
Najib juga mengganti pimpinan komite akuntan publik (PAC) Nur Jazlan Mohammed, yang saat ini melaksanakan tugas mengaudit perusahaan pelat merah negara tersebut. Salah satu pimpinan partai oposisi, Partai Aksi Demokrasi (DAP), Lim Kit Siang menyayangkan mundurnya ketua komite akuntan publik itu, dan bersedia menerima jabatan baru sebagai wakil menteri dalam negeri.
Tak ayal lagi langkah-langkah yang diambil Najib tersebut semakin memanaskan dunia politik Malaysia
Akhir-akhir ini pemerintahan Najib mulai goyah karena berbagai berbagai hal, seperti kasus menurunnya suara UMNO dalam pemilihan dari tahun ke tahun, korupsi aparatur negara, dugaan keterlibatan Najib dalam tewasnya model cantik asal Mongolia, "penzaliman" mantan perdana menteri Anwar Ibrahim, dan terbaru dugaan korupsi di perusahaan 1MDB.
Tindakan-tindakan yang dibuat Najib baru-baru diperkirakan akan membuat pemerintahannya Najib akan semakin sulit dan tak stabil.
Berbagai usaha yang dilakukan Najib untuk mempertahankan citra pemerintahannya tampaknnya tidak akan berhasil karena sebagian besar masyarakat Malaysia, terutama generasi muda terpelajar, menginginkan perubahan yang mendasar di negara tersebut.
Tetapi usaha itu ditentang oleh orang-orang yang mendapat keuntungan dari kondisi yang ada. Mereka itu utamanya berasal dari kalangan pemerintah dan bangsawan yang hidup mapan dan mendapatkan hak-hak istimewa dari negara.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H