Mohon tunggu...
Rudi Darmawan
Rudi Darmawan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Biarkan Tjahaya Padam (BTP)

29 Januari 2019   13:35 Diperbarui: 29 Januari 2019   13:50 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Justru kejadian Kamis (24/1) ini bisa menjadi peta untuk menjelaskan. Ahok memang bisa mendulang suara bagi capres  Jokowi-Ma'ruf, karena suara Ahoker lumayan banyak.

Tapi di satu sisi Ahok juga bisa menjadi kerikil tajam buat pasangan nomor urut 01 itu.  Ahok bisa menjadi beban bagi Jokowi-Ma'ruf, terutama Ma'ruf.

Bila Ahok menyatakan mendukung Jokowi-Ma'ruf, ini akan menjadi peluru bagi lawan untuk menggoreng isu. Lewat isu "Penista agama bergabung" ini jelas bisa merugikan Jokowi-Ma'ruf.

Sebab itu, sebisa mungkin Ahok tak dimunculkan ke publik. Wawancara-wawancara dengan media sebaiknya dibatasi, untuk meminimalisir kesalahan sedkitpun. Bahasa gampangnya, jangan sampai Ahok blunder lagi dan merugikan Jokowi.

Simpan Ahok dulu, kalau perlu ungsikan ke luar negeri hingga Pilpres usai. Biarkan Tjahaja Padam...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun