Mohon tunggu...
Ruby Astari
Ruby Astari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, penerjemah, pengajar Bahasa Inggris dan Indonesia, pembaca, dan pemikir kritis.

"DARI RUANG BENAK NAN RIUH": Untuk menjelaskan perihal penulis yang satu ini, cukup membaca semua tulisannya di sini (dan mungkin juga di tempat lain). Banyak dan beragam, yang pastinya menjelaskan satu hal: Ruang benaknya begitu riuh oleh banyak pemikiran dan perasaan. Ada kalanya mereka tumpang-tindih dan bukan karena dia labil dan irasional. Seringkali daya pikirnya melaju lebih cepat dari tangannya yang menciptakan banyak tulisan. Penulis juga sudah lama menjadi ‘blogger yang kecanduan’. Samai-sampai jejak digital-nya ada di banyak tempat. Selain itu, penulis yang juga pengajar bahasa Inggris paruh-waktu, penerjemah lepas, dan penulis lepas untuk konten situs dapat dipesan jasanya secara khusus di Kontenesia (www.kontenesia.com). Bisa sekalian beramal lagi untuk setiap transaksi (terutama selama bulan Ramadan ini) : http://kontenesia.com/kontenesia-donasi-ramadan/ https://www.facebook.com/kontenesia/posts/287945154884094?__mref=message R.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"In Your Sleep (A Mother's Greatest Fears)"

20 Oktober 2017   18:52 Diperbarui: 20 Oktober 2017   19:00 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Stop."You were frowning with your eyes closed. You looked angry. "Stop it. You stop it. Stop looking at her! Look at me. I'm your daughter too, for God's sake!"

I froze, unable to believe what I'd just heard. Is that why you've stopped sharing stories with me? You think I love your sister more?

That's not true. You know I love you too. It's just that, your sister has always asked for more attention. You've mostly kept quiet. All that time, I thought you were okay.

I'm sorry you feel that I've pushed you away...

"I miss Tobey..."

This time, you sounded sad. My heart just went out to you. You've always wanted a big brother. I love your hazel-eyed best friend too. Tobey has always been protective of you. He was so caring whenever he was around.

I know you always miss him when he returns to his home country, dear...

I thought that was it, but then you mentioned another name in your sleep:

"Max...no."

Who is it?Your frown was not just of anger, but also...fear. You started moving about in your sleep, your mumblings growing louder and much clearer.

"Stop it. I don't want it. Max, stop it! You're hurting me."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun