Mohon tunggu...
Ruby Astari
Ruby Astari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, penerjemah, pengajar Bahasa Inggris dan Indonesia, pembaca, dan pemikir kritis.

"DARI RUANG BENAK NAN RIUH": Untuk menjelaskan perihal penulis yang satu ini, cukup membaca semua tulisannya di sini (dan mungkin juga di tempat lain). Banyak dan beragam, yang pastinya menjelaskan satu hal: Ruang benaknya begitu riuh oleh banyak pemikiran dan perasaan. Ada kalanya mereka tumpang-tindih dan bukan karena dia labil dan irasional. Seringkali daya pikirnya melaju lebih cepat dari tangannya yang menciptakan banyak tulisan. Penulis juga sudah lama menjadi ‘blogger yang kecanduan’. Samai-sampai jejak digital-nya ada di banyak tempat. Selain itu, penulis yang juga pengajar bahasa Inggris paruh-waktu, penerjemah lepas, dan penulis lepas untuk konten situs dapat dipesan jasanya secara khusus di Kontenesia (www.kontenesia.com). Bisa sekalian beramal lagi untuk setiap transaksi (terutama selama bulan Ramadan ini) : http://kontenesia.com/kontenesia-donasi-ramadan/ https://www.facebook.com/kontenesia/posts/287945154884094?__mref=message R.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

"Your Sick Cycle Carousel"

3 Februari 2014   16:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:12 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aren’t you bored

talking about the same old issues

over and over?

There are lots of other things going on this world.

Don’t try to choke me.

Your guilt trip is unnecessary.

I’m not responsible

for sad feelings you can’t always handle.

I’m mentally-drained.

Sometimes we all have to deal with the pain.

But I no longer wish to play this game.

I don’t even care if you feel I’m to blame.

Aren’t you sick and tired?

Well, I’m jaded.

I bet they’re all fed up too.

Either way, we can never win with you.

Go on, have it your way.

There are no more words left to say.

Maybe you’re right; perhaps it’s true.

Being there has never really been good enough.

You can say we never truly care about you.

I need to breathe.

I need to live.

I need to feel free.

Something’s got to give.

It doesn’t matter what you’ve done

or where you’ve been.

You’ve been dwelling in your own misery too long

that – to others - you’re just being enviously mean.

I choose to be happy.

You can no longer affect me.

You have no rights to make me feel guilty.

R.

(Jakarta, 1/2/2014 – 3:34 pm)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun