Mohon tunggu...
Cahya Nugraha
Cahya Nugraha Mohon Tunggu... Human Resources - Suka naik gunung, camping, jalan-jalan, makan-makan. @rubikomugglo

Baru menjelajahi 18 dari 17.000 pulau di Indonesia. Blog: rubikomugglo.weebly.com Twitter: @rubikomugglo Instagram: rubikomugglo

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Terima Kasih Banyak K-Jog

19 Mei 2018   23:50 Diperbarui: 20 Mei 2018   10:26 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kalau diumpamakan, sepinya unggahan tulisan di blog saya sudah seperti rumah yang penuh sarang laba laba."

Demikianlah kenyataan pahit yang saya alami beberapa waktu kebelakang. Produktivitas tulisan menurun jauh sekali. Kemudian banyak alasan saya utarakan sebagai pembenaran atas apa yang terjadi, mulai dari sibuk, tidak ada waktu, tidak ada ide, dan saya masih bisa mengucapkan 1000 alasan lainnya.

Namun, satu minggu belakangan ada sesuatu yang menggugah, yang membuat saya kembali bersemangat membuka laptop dan mengutarakan pemikiran saya melalui tulisan-tulisan di blog. Sesuatu yang saya sebut tadi adalah kelas dari K-Jog atau lengkapnya Kompasianer Jogja.

Komunitas ini sudah lama saya ikuti, sempat aktif di awal keanggotaan namun beberapa bulan terakhir saya vakum karena kesibukan. Sampai pada minggu lalu, saya berkesempatan untuk ikut ke salah satu kelasnya yang berjudul Feature Writing for Blogger.

Feature (dok.pribadi)
Feature (dok.pribadi)

Pak Khun (dok.pribadi)
Pak Khun (dok.pribadi)

Kalau tidak salah hari itu hari Sabtu, kelas itu sudah terjadwal pukul 16.00 WIB di Hotel Sahid Rich Jogja. Saya bergegas mengemas perlengkapan yang dibutuhkan dan segera berangkat menuju tempat itu. Sudah tidak sabar rasanya untuk mengikuti kelas lagi setelah sekian lama. Membayangkan bahwa akan ada ilmu baru yang didapat semakin membuat semangat menggebu. 

Saya pacu motor dengan kencang hingga sampai di Jalan Magelang, saya kaget karena jalan ditutup karena ada drum band yang akan pentas. Saya mencari jalan tikus tapi tidak ketemu. Hampir semua jalan yang menuju arah Hotel Sahid Rich macet total. Terpaksa saya harus bersabar dan mengekor dibelakang motor yang mengalami hal yang sama. 

Beberapa menit berharga saya hilang lantaran kemacetan itu. Ketika melihat jam, jarum sudah melewati angka 12, "Sudah pasti telat ini", gumam saya. Kira kira setelah 15 menit berjibaku dalam kemacetan, secercah harapan terlihat, jalanan mulai sedikit berbaik hati. Motor yang saya kendarai dapat berbelok ke arah hotel. Sesampainya di ruangan kelas, ternyata kelas belum dimulai karena pemateri belum datang, "Pak khun kejebak macet" jawab seseorang. Saya bernafas lega.

Beberapa menit kemudian Pak Khun tiba di ruangan dan bersiap-siap. Tak lama setelah itu, kelas dimulai. Pak Khun menjelaskan tentang apa itu feature, gaya penulisan naratif atau yang sekarang dikenal dengan nama storytelling. Satu pernyataan Pak Khun yang membekas di ingatan saya adalah "Feature itu primadona karena berada diantara penulisan fiksi yang penuh imajinasi dan nonfiksi yang penuh dengan data". "Feature mempunyai masa depan yang cerah karena banyak diminati dan tulisan bergaya ini tidak lekang dimakan zaman", tambahnya. 

Susah memang bagi saya sebagai pemula untuk mengkombinasikan penulisan dengan dua gaya yaitu fiksi dan non fiksi namun Pak Khun menyemangati bahwa semua itu bisa terjadi dengan banyak membaca, membuat draft, membaca kamus, melihat thesaurus dan mulai menuliskannya. Seiring berjalannya waktu, kualitas tulisan kita akan membaik dan gaya penulisan feature kita pun akan terbentuk.

Tak terasa kelas pun usai, saya bersiap untuk pulang tetapi kejutan lagi-lagi datang. Panitia K-Jog mengabarkan bahwa 1 minggu setelah kelas Pak Khun akan ada kelas menulis lagi dengan tema Travel Writing. Alangkah bahagianya saya karena Travel Writing adalah genre yang saya banget. Ingin sekali rasanya untuk menambah pengetahuan di bidang yang saya cintai ini. Terlebih lagi pembicara kali ini mbak Windy Ariestanty, orang yang sudah saya ikuti tulisannya di media sosial. 

Saya mengikuti mbak windy dari seorang temannya bernama mbak Sasha. Mbak Sasha ini adalah seorang fotografer profesional yang pernah mengajari saya di sebuah kelas fotografi. Setelah mengikuti Instagramnya, ia sering sekali menyebut nama mbak Windy ini dan ia juga pernah bilang bahwa ia belajar terkait penulisan dari Mbak Windy. Ah, mendengar tema kelasnya saja sudah membuat saya bersemangat, apalagi mengikuti kelasnya. Sesaat setelah pendaftaran dibuka, sesegera mungkin saya mendaftar. "Tidak akan saya lewatkan kelas ini", ucap saya.

Menciduk Momen (dok.pribadi)
Menciduk Momen (dok.pribadi)

Mbak Windy (dok.pribadi)
Mbak Windy (dok.pribadi)

menu berbuka (dok.pribadi)
menu berbuka (dok.pribadi)
Kelas kali ini bertepatan dengan ibadah puasa, sembari menahan lapar dan menunggu waktu berbuka, kami akan belajar mengenai menulis perjalanan dengan gaya penulisan naratif. Sore menjelang, sebuah ruangan di UMA Dapur Indonesia mulai dipenuhi orang-orang. Terlihat ada sekitar 30an orang datang untuk belajar bagaimana menulis dengan lebih baik. Sekitar pukul 16.00 WIB kelas dimulai, mbak Windy mulai membagikan pengalamannya tentang bagaimana merangkai cerita perjalanan supaya lebih menarik. "Saya percaya bahwa yang punya cerita itu bukan hanya sebuah tempat, tetapi juga manusia", ia memulai. 

Untuk mendapatkan cerita yang lebih dalam, ia mengajak kita untuk tahu lebih dalam dengan cara berinteraksi dengan orang yang ditemui. Cara selain interaksi adalah dengan riset, namun dalam penulisan bahasa yang digunakan sebaiknya yang seperti dongeng, mengalir dan mudah dicerna, bukannya kaku seperti penelitian. 

Poin penting dalam travel writing adalah mencatat hal unik yang ditemui karena pengalaman orang dalam melakukan perjalanan mungkin berbeda-beda. Selain itu penulisan dilakukan secara deskriptif atau menjelaskan sesuatu, contohnya sederhana dan sering kita temui yaitu bagaimana saat matahari terbenam kita bisa menjelaskan suasana sekitar, warna senja, bagaimana matahari turun dan sebagainya. 

Satu setengah jam berjalan dengan sangat cepat. Kelas pun selesai dibarengi dengan suara adzan maghrib yang berkumandang. Kami berbuka bersama dan menikmati hidangan yang telah disediakan. Hati ini senang sekali rasanya, setelah beribadah puasa, mendapatkan ilmu yang sangat banyak tentang gaya penulisan yang saya gemari, lalu ditutup dengan buka bersama teman-teman komunitas. Lengkap! Puas sekali! Tak banyak kalimat yang bisa saya utarakan untuk menggambarkan hari yang sangat menggembirakan ini selain terimakasih banyak, K-Jog !

Foto Bareng (dok.pribadi)
Foto Bareng (dok.pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun